" bisa saja, tapi, itu bekas luka yang sudah lama sekali! Bukan bekas luka yang baru ia dapat beberapa minggu belakangan ini, ia juga tidak pernah mengobatinya"
" ini mencurigakan Ivy, aku rasa kita harus mencari tahu"
" kau benar"
………………..
Setelah kejadian di markas itu Jeon jadi berubah, entah aku yang berubah atau dia yang berubah. Ia tidak lagi ramah denganku, menyapaku saja ia tidak pernah bahkan tidak jarang ia memanggilku dengan sebutan nona, aku benci dengan situasi seperti ini, aku juga mulai membencinya karena bersikap seakan kita tidak pernah bertemu sebelumnya.
Jika ia memang tidak ingin aku mendekatinya, ia tidak harus bersikap baik padaku. Hari-hari bersamanya selalu aku ingat, tapi, aku harus melupakannya ia bahkan tidak mengingat namaku. Entah hatiku sangat sakit.
" Nona, kenapa kau menangis?" suara Jeon lagi!
" kenapa kau terus memanggilku nona?! Aku punya nama! Tidak hanya itu kita pernah satu kampus kita bahkan berteman, tapi kenapa kau terus menerus memanggilku nona, Jeon?!!" bentakku karena aku tidak tahan lagi
" Maafkan aku, aku hanya bermaksud sopan padamu"