Au dan Cintanya

Lisa Ariyanti
Chapter #2

Teman baru?

Kalisa Auryne Maharani, sosok cewek yang senantiasa menjadi idaman para kaum pria terlebih yang sangat menyukai kesederhanaan. Rambut hitamnya yang tergerai indah dengan hitam legam serta manik mata kecoklatan yang begitu menghipnotis mata.

Langkah kakinya perlahan namun pasti. Pandangannya tidak terlalu mendongak dan tak terlalu menunduk. Ia adalah contoh cewek yang penuh kesederhanaan. Meskipun, terkenal di kalangan adik kelas dan bahkan kakak kelas ia selalu rendah hati.

Banyak yang merasa iri dengannya hanya karena setiap cowok memberinya hadiah. Ingin menolak tapi tidak kuasa untuk melihatnya.

Sama halnya saat ini meskipun ada dua cewek yang tak kalah cantik darinya tetap saja hanya seornag Kalisa yang dilirik. Anehnya nama indah yang ia miliki harus berubah kala bertemu dengan sahabatnya. Hingga, saat ini nama Au lah yang dipakai.

"Buat Lo!" Seorang cowok memberikan sebuah coklat kepada Au. Sudah terlihat jelas kalau itu adalah kakak kelas. Bagaimana tidak? Dilihat dari postur tubuhnya yang tinggi dan auranya yang sudah berbeda dari yang lain. Aroma parfum yang ia pakai juga menjadi candu bagi kaum hawa.

"Makasih, kak," ujar Au.

Sosok lelaki itu pergi meninggalkan Au yang masih berdiri bersama dengan kedua sahabatnya.

Cewek cantik, dengan tatapan datar dan sering dibilang judes. Tatapannya selalu sinis dan anti perbucinan jika di sekolah. Rambutnya yang panjang melebihi bahu dengan warna sedikit kecoklatan itu senantiasa diam. Dia adalah Anza Queenlovi atau yang kerap di panggil Aa. Sering di katain gamon.

Yang ketiga atau yang paling beda dari keduanya adalah seorang Oline Melandrino atau yang kerap di panggil Oo. Cewek satu ini memiliki sejuta keceriaan yang tidak bisa di artikan maknanya. Moodnya sering berubah seiring dengan waktu. Dialah yang sering mengganti nama orang karena kesulitan dalam mengingatnya. Namun, sampai sekarang tidak ada yang tau bagaimana aslinya cewek ini. Masa lalunya begitu tertutup dengan rapi.

"Gue berasa jadi patung Pancoran disini!" Oo sudah mendengus kesal lantaran mereka tidak segera sampai di kelas. Kesal, malas, bercampur menjadi satu.

"Sensi Mulu ni anak setan!"

"Gue anaknya pak Melandrino yang tampan tiada tara!" Sifat sombongnya selalu dikaitkan apabila tengah berdebat.

"Pedenya dikurangin mbak!" Au berjalan mendahului mereka. Banyak tatapan tidak suka yang mereka dapatkan ketika berjalan menuju kelas.

"Setiap hari berasa jadi seleb gue!" Oo dengan tingkat kepedeannya berjalan tanpa mendengarkan celotehan makhluk sekolah lainnya. Ia paling cuek dan sulit di tebak.

"Setiap saat setiap waktu! Oo selalu tercantik!" Gadis itu bergumam seraya menuju bangkunya dan tidak segan melirik sinis ke arah cowok berkacamata di pojok kelas itu.

"Pede Lo!" Aa geram mendorong tubuh Oo dengan kesal.

"Biarin ajalah! Kepedean harus di pupuk sejak dini!" Tidak mau kalah Oo selalu menjawab perkataan Aa.

"Udah masuk keburu Bu Selena masuk!" Au sudah jengah mendengar celotehan kedua sahabatnya ini.

***

"Ada yang bakalan masuk ke kelas ini siswa pindahan dari SMA Garuda." Doni cowok dengan mulut lemes yang selalu mengganggu Oo. Banyak yang mengira kalau Doni menyukai Oo tetapi tidak pernah ditanggapi secara nyata olehnya.

"Jodoh gue itu yang mau masuk!" seru Oo dengan senyum melebar.

"Kenal loh?" Aa yang sibuk mengipasi wajahnya yang masih pagi sudah terasa panas.

"Yang jelas ganteng banget!" ucapnya dengan penuh keyakinan yang pasti.

"Selamat pagi, semuanya?" Bu Selena sudah datang dengan sepatu hak tingginya yang sudah terdengar nyaring. "Hari ini kelas kita kedatangan teman baru dari SMA Garuda dan semoga kalian bisa berteman dengan baik."

"Silahkan Gaffi untuk masuk," ujarnya.

Seorang cowok masuk dengan langkah perlahan. Banyak yang memperhatikannya lantaran penampilannya yang berbeda. Kalau saja boleh mengatakan pasti mereka bilang culun atau cupu. Kacamata yang sudah melekat di wajahnya seperti langsung membuat mereka mengambil kesimpulan.

"Perkenalkan nama aku Erzhah Gaffi. Bisa kalian panggil Gaffi atau semudahnya kalian aja. Aku pindahan dari SMA Garuda. Semoga bisa saling kenal dengan baik sebagai teman."

"Baiklah apa ada yang ingin ditanyakan?"

Oo lebih dulu mengangkat tangannya dengan semangat membara. "Saya Bu!"

"Silahkan," ucap Bu Selena dengan perasaan yang tidak bisa tenang. Pastinya murid satunya ini akan membuat ulah.

Lihat selengkapnya