"Mencintai tak harus memiliki. Disaat ada yang mencintai atau menyukai kita, sebaiknya biarkan saja, karena itu adalah hak mereka. Kita yang dicintai berhak untuk menerima atau menolaknya."
***
Setiap harinya Au selalu bangun pagi dan bersiap diri untuk berangkat kesekolah. Au adalah salah satu pelajar yang berprestasi disekolahnya. SMA Angkasa adalah salah satu sekolah swasta yang terkenal di Jakarta, adalah tempat sekolah Au. Pemiliknya adalah seorang pengusaha yang terkenal dan memiliki beberapa perusahaan yang telah tersebar di pelosok daerah serta memiliki sebuah kantor perusahaan yang berjalan di bidang hukum.
"Bi Irah? Au mau berangkat sekolah dulu ya?" teriak Au saat hendak menuruni tangga yang menghubungkan kamarnya ke ruang makan.
Gadis dengan wajah cantik dan selalu tersenyum itu tak pernah terlihat sedih. Sekarang dirinya telah duduk dibangku kelas 11, semester genap.
"Makan dulu, non!" jawab bi Irah.
"Mager, bi!" ujarnya. Lalu, segera dirinya mengambil segelas susu yang sudah disiapkan oleh bi Irah di meja makan. "Au, minum susu aja bi. Sekarang Au mau berangkat dulu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, non, hati-hati!" teriak bi Irah ketika melihat anak majikan yang sudah dianggap menjadi anaknya sendiri itu tengah berlari keluar rumah.
***
Kini Au tengah menunggu seseorang yang dirinya tengah nanti. Setiap harinya Au memilih menaiki angkutan umum atau ojek untuk menuju ke sekolah.
Bukan karena apa, dirinya hanya ingin merasakan apa yang teman-temannya rasakan. Selama dirinya bersekolah di SMA Angkasa belum ada satu pun temannya atau bahkan sahabatnya sendiri yang tau rumah atau latar belakang kehidupan Au. Yang mereka tau hanyalah Au, seorang gadis yang cantik, baik, ramah, selalu membantu teman yang kesusahan dan tidak pernah sombong.
"Neng, gamau naik?"
"Engga,om. Hari ini Au mau bareng temen," jawabnya dengan senyuman.
"Ga takut telat?"
"Engga kok," ujarnya lalu terlihat seorang pria tengah menaiki motornya menuju ke arah Au. "Itu temen Au udah dateng, om. Duluan ya?" ujar Au, ketika melihat kehadiran Arka yang sudah menunggunya.
"Ayok, buruan nanti telat," ujar Arka kepada Au. Lalu, Au segera naik keatas motor yang di kendarai oleh Arka. Tak lupa Arka membantu Au untuk memakai helm. "Makasih, dah ayok berangkat!"
***
Kini mereka tengah berada di parkiran SMA Angkasa. Semua mata para siswi mengarah ke mereka berdua seperti menonton sebuah degan romantis, dimana sang cowok membantu cewek melepaskan helm yang dipakainya. Tapi, menurut Au itu bukanlah hal yang luar biasa! Hanya sebuah hal yang biasa saja dan tidak terlalu waw!
"Udah turun sekarang," ujar Arka kepada Au.
Lalu, Au segera turun dari motor yang di bawa Arka tadi. Segera mencopot helm itu, namun sulit untuk dilepas hingga Arka membantunya.
"Sini aku bantuin," ujar Arka dengan langsung membantu Au untuk mencopot helmnya. Au hanya diam saja dan tidak tau harus bertingkah seperti apa.
Sedangkan, semua temannya terutama para siswinya sudah memekik teriak dengan tidak jelas. Karena kejadian itu membuat mereka semua harus menahan jiwa kejombloannya. Yang jomblo bisa apa?
Please, mak anakmu sudah tidak kuat!
Mati aja lo! Kalo udah ga kuat!
Mati? Kasian emak gue udah susah payah ngelahirin gue dan besarin gue tolol!
Makanya kalau ngomong dijaga!
I love you, Arka!
Ada ceweknya tolol!
Bodokamat!
Tante dulu ngidamnya makan apa sih? Kok, anaknya bisa ganteng kek gitu?
Berasa nonton drakor secara nyata njirr!
Kalau memang dia jodoh hamba maka dekatkanlah, dan jika bukan jodoh hamba maka dekatkanlah!
Halu!
Mas ganteng banget sih!
Mas pacaran sama aku aja yok?
Berbagai teriakan tak jelas sudah memenuhi sekolah dengan kehadiran Arka. Bagaimana dengan Au? Dirinya hanya diam dan tersenyum saja meratapi sang pacar yang banyak sekali penggemarnya. Cemburu? Tidak berlaku bagi seorang Kalisa Auryne Maharani! Yang terpenting bagi Au adalah kesetiaan dan kejujuran. Jika, orang itu sudah membuatnya sakit hati maka Au bisa berubah menjadi sosok cewek yang belum pernah dilihat oleh orang sebelumnya.
"Kamu ga cemburu?" tanya Arka yang melihat dengan bingung ekspresi Au yang sedang tersenyum itu.
"Engga," jawabnya singkat dengan nada rendah dan tidak lupa dengan senyuman yang masih terpancar di wajahnya.
"Biasanya juga kalau ada cewek yang muji atau ngungkapin perasaannya ke si cowok yang udah punya pacar itu bakal cemburu pacarnya!"