Aurora

Shela mardiani
Chapter #2

02. Langit

"makanya cari pacar biar gak apa-apa gw," ucap Langit borealis yang sering di panggil Al itu. Ia sekarang tengah mengobati luka Aurora selaku adiknya.

"Kok jadi ngomongin pacar si Al," Gumam Aurora tidak terima. Tp dia tidak peduli, kenapa harus punya pacar, sedangkan dia punya Abang yang suka memanjakannya, dan mempunyai orang tua yang sayang sama mereka. Meskipun orang tua nya hanya sibuk dengan pekerjaan nya, tp ia yakin mereka melakukan ini karena untuk kebahagiaan anaknya.

Apalagi sebelum pindah ke Jakarta Aurora terpisah dengan Langit. Karena Langit ikut dengan omahnya untuk tinggal di Jakarta, tapi saat kepergian omahnya Langit sangat nakal, sampai-sampai langit di skor 1bulan pun keluarga nya tidak tahu. Jadi Aurora dan kedua orang tua nya akan menetap di Jakarta karena ingin memantau anak laki-laki nya.

Dan Langit ia bersekolah di SMA Bhimasakti, sebenarnya ia dan semua geng nya sudah di beri surat peringatan, tapi semuanya tetep saja dengan pendiriannya ingin menjunjung nama geng NASA. Tapi sampai sekarang pun belum ada acc dari kepala sekolah untuk menerima geng NASA Di Bhimasakti.

Yang paling mengejutkan Langit adalah ketua dari geng NASA. Jadi dia harus mengurus ini itu untuk memajukan geng yang sudah ia bangun susah payah. Berawal ia belajar bela diri dan sampai mencari anggota-anggota yang bertanggung jawab. Maka ia tidak mau usahanya di runtuhan begitu saja Jadi wajar sekarang Al harus di bagi 2.

"Kalo aja tadi kak Al gak tidur dan bisa jemput Ara. Kan Ara gak bakal kenapa-kenapa," lanjut Aurora, malas sambil mengerucutkan mulutnya. "Atau jangan jangan kakak udah gak sayang lagi kan sama Ara?"

"Apaan si Lo,,udah ah gw mau ke markas," jawab Al dengan muka datarnya.

"Ih nyebelin Ara bilangin bunda nih. Kalo kak Al gak bisa jaga Ara baik-baik," ucap Aurora sedikit menuntut membuat kakaknya itu rada takut.

"Hmmm, jadi mau Lo apa?" bujuk Langit. Ya dia tidak rela jika uang jajannya di potong beberapa kali lipat. Gak pokoknya gak biasa

"Kak Al tuh peka banget si, Al harus ngisi lemari novel aku?gmn?" Aurora meminta penawaran.

"Hmm atur.. aja Ra aturr..." Akhirnya Al hanya bisa pasrah saja atas semua ini. Hahaha.

"Makasih Al,, kalo gitu Ara siap-siap dulu," Akhirnya ia bisa tidur nyenyak tanpa di ganggu novel-novel yang belum ia beli. Ia langsung bergegas dan sebelumnya ia mencium pipi kakaknya itu. Yah Langit cmn bisa pasrah saja.

Lihat selengkapnya