"Al..." teriak Aurora beberapa kali ia memanggil nama itu,,ttp orang nya tidak muncul juga.
Hari ini ia harus berpangkat sekolah tp ia tidak tau dmn posisi kakaknya. Bahkan tadi pagi pun bibi Lisna yang sudah membangunkannya.
Kini Aurora tengah siap dengan seragamnya dan tas yang ia simpan di pundak, bertanda ia akan berangkat sekolah.
"Al....." Teriak nama itu, sembari mencari ke ruangan-ruangan di rumahnya. Namun, hasilnya nihil, ia tidak menemukan kakaknya itu.
Bi lisna pun tidak tau kmn kakaknya pergi sepagi ini. Apa mungkin dia sudah berangkat sekolah, teganya sekali kakaknya meninggalkannya.
"Bi.. kalo kak ada kak Al. Bilang aja Ara udah berangkat naik angkutan umum, ya Bi.." ucap Aurora kepada Lisna.
"Baik non... Akan bibi sampaikan. Non hati-hati ya, non.." jawab bi Lisna. Di jawab dengan anggukan oleh Aurora.
Tidak habis pikir kenapa Al, berangkat sekolah tidak memberi tahukan kpd Aurora. Pokonya setelah ia sampai di sekolah ia harus menemui anak itu. Dasar kakak rese.
⚪⚪⚪
Pandangannya menyorot kesebuah sudut pandangnya. Ia sedang mencari dimana ia bersembunyi, tidak bisa menerima ia sudah dandan secantik ini di telantarkan.
Kini di hadapannya ada sebuah pintu tegak dan kokoh di hadapannya. Xll. ll MIPA. Kini anak itu mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok yang ia cari.
"Mau cari siapa de?" Tanya seorang cowok, tidak ia kenali tp lumayan ganteng.
"Aku mau cari kak Al... Ada kak?" Tanya Aurora to the point.
"Langit gak ada, dia blm Dateng" jawabnya singkat padat.
Pikirnya kenapa Al belom juga Dateng, jelas-jelas di rumahnya tidak terlihat jejaknya sama sekali.
"Ya udah deh kak makasih," jawab Aurora dengan sedikit senyum. Biar di sangka ramah.
"Kalo gitu saya ke kelas dl, makasih kak," lanjutnya. Langsung saja ia berlari kecil menuju kelas nya.