Autumn In Your Heart

Some Landry
Chapter #9

Gadis Kecil Yang Hilang

“Aku sudah diizinkan akan memulai kuliahku tepat semester depan. Sayang sekali kakak sudah lulus ya?’ Suara lembut mengiringi perjalanan kami kehalte bis depan.

“Aku bisa mengukuti jejak Bastian yang mengulang satu semester lagi kalau kamu mau.” Responku mengiringinya.

“Astaga (tertawa), kata-kata macam apa itu? Jangan, kakak harus ikut wisuda bulan Juli ini. Aku hanya bercanda.” 

“Aku kira kamu serius.”

“Kalau aku serius kakak akan menurutiku?” Tanyanya melihatku.

Tanganku menyentuh lengannya agar menghindari jalan yang berkubang. “Mungkin."

“Jangan. Kumohon. Cukup kakakku saja yang akan mengulang semester depan.” Katanya mulai takut aku serius dengan kata-kataku barusan.

“Baiklah, aku juga hanya bercanda. Tolong jalannya lihat kedepan non, kamu akan terjatuh nanti.” Jawabku kepadanya.

“Jangan bercanda dengan wajah seperti itu.” Protesnya mulai terdengar.

“Wajah seperti apa?”

“Ini. Wajah kakak yang kelewat serius ini. bisa-bisanya kakak bercanda dengan wajah datar begitu.” Dia menunjuk wajahku.

 Aku memilih tidak menjawab.

“Dengan siapa kamu pulang?” Tanyaku yang melihat halte yang kami tuju sudah dekat

Dia keluarkan handphonenya hendak menelpon seseorang. Dari sebrang aku tahu siapa yang sedang dia hubungi dan tiba-tiba memberikan handphonenya kepadaku.

“Apa?” Kataku pada pemilik suara disebrang telephon.

“Adikku. Bisa aku titip dengan kamu sebentar. Aku masih dengan Alexa dan dia lama banget milih bajunya.” Suaranya memohon.

“Aku mau pulang kerumah.”“Gak papa bawa aja.”

“Aku juga kerja malam.”

“Tolong bawa dia juga.”

Lihat selengkapnya