Pada siang hari pukul 11:00, Randy dan Aleandra berada dalam perjalanan udara menaiki helikopter. Namun, saat itu cuaca sedang kurang bagus. Aleandra memperhatikan keadaan awan di luar melalui jendela helikopter, begitu pula dengan partnernya. Mereka merasa sedikit cemas karena cuaca yang tidak menentu, tetapi pilot helikopter, Pak Budi, menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa mereka akan menghindari area dengan turbulensi dan cuaca buruk.
"Jangan khawatir, kami akan mengambil rute yang aman dan menghindari cuaca buruk sebisa mungkin," ujar Pak Budi.
Randy dan Aleandra mengangguk, merasa lebih tenang dengan penjelasan Pak Budi. Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi yang mereka rencanakan untuk liputan, berharap cuaca akan membaik seiring waktu.
Sementara itu, Aleandra mengambil ipadnya dan mulai mengecek ulang informasi yang telah mereka kumpulkan sebelumnya mengenai lokasi angker yang akan mereka liput. Randy, di sisi lain, mengawasi peralatan kamera dan persiapan lainnya yang akan mereka gunakan saat tiba di lokasi.
Meskipun cuaca kurang menguntungkan, keduanya tetap bersemangat dan fokus pada tugas yang akan mereka kerjakan. Mereka berharap liputan mereka akan menghasilkan tayangan menarik dan informatif bagi pemirsa televisi.
Namun, berbeda dari apa yang mereka harapkan, rintik-rintik air hujan menempel di kaca jendela helikopter dengan begitu lebat. Situasi tersebut membuat Randy dan Aleandra semakin waspada, namun mereka tetap berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada tugas mereka. Pak Budi, pilot helikopter, terus mengawasi cuaca dan berkomunikasi dengan pihak pengendali lalu lintas udara untuk memastikan perjalanan mereka tetap aman.
Seiring berjalannya waktu, hujan mulai mereda dan langit mulai cerah kembali. Pak Budi memberikan kabar baik melalui interkom, "Kondisi cuaca sudah mulai membaik, dan kita akan segera tiba di lokasi liputan."
Mendengar kabar tersebut, Randy dan Aleandra merasa lega dan kembali bersemangat. Mereka memastikan peralatan mereka siap untuk digunakan dan mulai membahas strategi terakhir sebelum mendarat.
Helikopter akhirnya mendarat dengan selamat di lokasi liputan. Randy dan Aleandra segera keluar dari helikopter, membawa peralatan mereka, dan bersiap untuk memulai liputan. Mereka bekerja sama dengan baik, menghadapi segala tantangan yang muncul, dan berharap hasil liputan mereka akan memuaskan pemirsa televisi.
Setelah mereka turun dari helikopter, Aleandra dan Randy melihat helikopter itu terbang meninggalkan mereka berdua.
"Hufft Ok, semoga saja tidak ada suatu hal buruk yang akan terjadi," ucap Aleandra dalam hati.
Setelah selesai memeriksa kameranya, Randy memperhatikan Aleandra berdiri tanpa melakukan sesuatu, seakan-akan memiliki kekhawatiran. Randy mendekati Aleandra untuk memastikan bahwa Aleandra baik-baik saja.
"Aleandra," ucap Randy menepuk bahunya.
Secara spontan Aleandra terkejut.
"Astagfirullah," ucap Aleandra.
"Kamu tidak kenapa-napa?" Randy bertanya.
"Ya," jawab Aleandra.
"Baguslah kalau kamu baik-baik saja," ucap Randy.
Pada saat itu, HP Aleandra berdering. Lalu, Aleandra melihat rupanya Wilson yang menghubunginya. Alea segera mengangkatnya.
"Ya halo?" Ucap Aleandra.
Saat Aleandra mengangkat panggilan dari bosnya, terdengar suara yang terpatah-patah melalui pembicaraan Wilson melalui HPnya disebabkan jaringan begitu buruk.
Aleandra berusaha keras untuk memahami apa yang Wilson katakan.
"Maaf, pak, suara yang aku dengar terpatah-patah. Jaringannya buruk di sini. Bisakah saya mendengarkanya kembali yang baru saja bapak katakan?"
Wilson mencoba mengulangi informasinya, tetapi jaringan masih menyulitkan Aleandra untuk mendengar dengan jelas. Akhirnya, Aleandra memutuskan untuk mencoba menghubungi Wilson kembali, dengan harapan jaringan akan membaik.
"Pak, aku akan mencoba menghubungimu kembali. Semoga jaringannya lebih baik," ujar Aleandra sebelum mengakhiri panggilan.
Namun ketika, panggilan yang kedua kalinya, hasilnya tetap sama jaringan begitu buruk terdengar.
"Di sini memang jaringan tidak bagus. Aku merasa bos ingin menyampaikan hal penting kepada kita berdua," ucap Aleandra sambil memandang HPnya.
"Ya, aku paham. Sebaiknya, kita bergerak untuk mencari tempat penginapan," ucap Randy.
Randy mencoba memperhatikan sekitarnya, dan mereka berdua baru menyadari bahwa pendaratan mereka berada di bandara.
"Ini, bandara?" tanya Aleandra, sambil melihat-lihat.