Pukul 22:00 PM
Randy terbaring dengan pandangannya gelap gulita, tiba-tiba suara seorang wanita memanggilnya.
"Randy... Randy..." suara seorang wanita itu terdengar.
Kedua mata Randy terbuka, lalu ia mencoba berdiri, namun dirinya masih dalam keadaan lemas. Dengan susah payah, Randy berusaha mengumpulkan kekuatannya. Ia merasa seperti ada beban berat yang menekan seluruh tubuhnya. Namun, suara wanita itu terus memanggilnya, memberinya semangat untuk bangkit.
"Randy... Randy..." suara itu semakin jelas, dan Randy merasa ada kehangatan yang datang bersama suara itu.
Perlahan-lahan, Randy berhasil duduk. Ia mencoba melihat sekeliling, namun pandangannya masih kabur. Ia merasa bingung dan takut, namun ada sesuatu tentang suara wanita itu yang membuatnya merasa aman.
"Aleandra, apakah itu kamu?" tanya Randy dengan suara serak. Namun, tidak ada jawaban.
Randy melihat sosok yang sedang berdiri sedikit jauh dengan posisi membelakanginya. Randy mencoba memperhatikannya dengan jelas, namun ada sedikit perasaan curiga.
"Aaa, Aleandra, kenapa kamu hanya berdiri di sana? Ayo, kita kembali," ucap Randy.
Randy masih memperhatikannya, dan seketika sosok yang diduga Aleandra mulai bergerak. Randy, yang merasa ada yang aneh dengan Aleandra, mencoba berdiri dan mengikutinya.
"Aleandra, tunggu!" ucap Randy, berusaha berdiri.
Randy berada di belakang Aleandra yang berjalan seolah-olah sedang kerasukan. Namun, pada saat itu, Aleandra tiba-tiba berhenti berjalan.
Setelah Aleandra berhenti berjalan, Randy mendekatinya dengan hati-hati. Dia melihat bahwa Aleandra terlihat bingung dan tidak sadar akan kehadiran Randy.
"Aleandra."Randy menyapa dengan rasa khawatir.
Namun, Aleandra tidak memberikan respons. Randy mencoba memanggil namanya beberapa kali, tetapi Aleandra tetap tidak merespons. Randy semakin khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Tiba - tiba dari arah depan Aleandra muncul sebuah kedua tangan melalui hadapan wajah Aleandra yang membelakanginya, tangan itu sudah seperti kerangka manusia, hal tak terduga berupa tangan itu memutar kepala Aleandra menghadap ke wajah Randy, sontak Randy terkejut dengan apa yang ia lihat, wajah kedua mata Aleandra tidak memiliki bola mata.