Mereka berjalan dalam diam, hanya suara langkah kaki yang terdengar di koridor. Aleandra tampak semakin gelisah sambil beristigfar dalam hati, tangannya bertasbih berulang kali. Randy menoleh ke arahnya, mencoba membaca apa yang sedang terjadi, tapi Aleandra hanya menatap lurus ke depan, wajahnya tampak pucat.
Sesampainya di bangunan penginapan, Aleandra tampak ragu sejenak sebelum akhirnya memasukinya. Aleandra memandang Randy yang berjalan lebih dulu memasuki bangunan tersebut, sementara dia dengan langkah berat mengikuti dari belakang. Randy mencoba mengingat kejadian mengerikan semalam, mencari tahu apa yang membuat bunyi-bunyian aneh.
Mereka telah sampai di tempat mereka menginap semalam, dan kemudian mulai merapikan barang-barang yang sebelumnya mereka bawa.
Randy dan Aleandra saling membantu merapikan barang-barang mereka. Setelah selesai, Randy melihat ke arah pintu yang tepat di hadapanya, dengan rasa penasaran ia mencoba mendekatinya.
Aleandra yang sedang mengancing tasnya terkejut saat Randy mencoba menendang pintu besi itu.
"Astagfirullah, Randy," ucap Aleandra menegurnya.
Namun, Randy tetap mengabaikan teguran Aleandra dan terus berusaha membuka pintu dengan menendangnya.
"Randy, hentikan!" seru Aleandra.
Aleandra mendekat ke Randy dan bertanya, "Kamu sedang mencoba melakukan apa, Randy?"
Randy menatap wajah Aleandra dengan ekspresi ingin tahu, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu itu semalaman.