Seorang gadis bergaun putih terdampar di dekat pantai. Rambut panjang cokelatnya basah kuyup. Langit gelap terus menampilkan cahaya kilat yang mengerikan diserati suara akibat petir. Hujan yang turun membuat air laut naik.
Tiba-tiba ada seorang pria mendekati sosok yang terkapar tak berdaya tersebut. Dia adalah Evan, peselancar yang biasa bermain di pantai itu. Dengan penasaran diamatinya gadis yang terdampar itu, memastikan apakah ia meninggal atau hanya pingsan.
Di tengah guyuran hujan, Evan meraba urat nadi di pergelangan gadis itu, masih ada denyutan. Dengan cepat pemuda itu mengangkat tubuh gadis berambut panjang cokelat itu ke gazebo yang ada di dekat pantai. Lalu dengan pelan ia meletakkan tubuh gadis itu di atas lantai gazebo.
Namun saat mengangkat, Evan merasakan ada yang aneh pada leher gadis tersebut. Apakah ia terluka di leher belakangnya? Dengan penasaran, Evan memiringkan tubuh gadis itu dan menyingkap rambut cokelatnya yang menutupi leher bagian belakang.
Alangkah terkejutnya Evan, ada semacam insang di tengkuk gadis itu. Apakah ia bermimpi? Evan menyentuh tengkuk gadis tersebut untuk memastikan. Ya, itu insang asli! Jadi, gadis ini adalah putri duyung? Evan terkejut sekaligus takjub.
Evan menahan napas. Jantungnya berdebar kencang. Pikiran liarnya mulai bekerja. Pasti ada yang mau menukar gadis ini dengan uang yang banyak. Dengan cepat pemuda itu berpikir, bagaimana cara membawa gadis ini pulang mumpung ia masih pingsan. Ini adalah kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan.
@@@
Gadis itu tahu-tahu terbangun di ruangan gelap dan sempit. Dia tidak mengingat apa pun. Evan berjalan mendekati ruangan sempit dan gelap. Di sana, ada seorang gadis yang ia sembunyikan. Gadis itu tampak pusing karena telah diberi obat penghilang ingatan oleh Evan.
"K-kamu siapa? Ada apa? Aku di mana?" Gadis itu bertanya kebingungan dan ketakutan.
Dia tidak tahu apa yang terjadi karena Evan memberinya obat penghilang ingatan yang membuatnya sangat pusing.