Awakening - Sixth Sense

Kevin Aryanto Wijaya
Chapter #2

Mimpi yang Aneh

Saat pandangan kami saling bersentuhan, seketika aku dan Adellia berhenti melangkah. Ruang dan waktu serasa terhenti, hanya menyisakan kami yang saling memandang satu sama lain.


Entah kenapa, aku tak bisa melepaskan pandanganku dari pandangan matanya. Hingga jantungku mulai terasa berdebar-debar dengan sendirinya. Begitu juga rasa gugup yang mulai datang dan memenuhi sekujur tubuhku.


Mungkin ini yang disebut-sebut orang dengan cinta pada pandangan pertama. Baru kali ini aku merasakan hal semacam ini, rasanya sangat aneh. Dimana ada rasa senang dan gugup yang bercampur menjadi satu. 


Saat aku terhanyut didalam pikiranku sendiri, tiba-tiba aku merasakan rasa sakit dibagian pundakku. 


"Ternyata lo bisa mupeng juga ya Ram." bisik pelan Steven ditelingaku.


Sialan, ternyata Steven sedang memandangku dengan ekspresi tengilnya sembari mencubit pundakku berkali-kali.


"Ha??? Mupeng pala lo peang, gw sama dia sebenarnya satu kelompok ospek tau." jawabku dengan terbata-bata


"Gila, cantik bener dah.” ucap Steven dengan ekspresi mesumnya


“Bantu kenalin ke gw dong Ram, itung-itung bantuin temen lo yg ganteng ini." pinta Steven dengan pedenya.


"Kenalan sendiri sana, gw juga baru kenal waktu ospek tadi. Lagian, nanti habis ospek juga dia udah lupa sama gw.” jawabku dengan pesimis.  


"Yah elu mah kebiasaan, belom nyoba udah nyerah duluan. Gw yang gerak nyamperin dia dluan deh, bye-bye." ucap Steven lalu berlari cepat menuju Adellia.


Belum sempat kurespon, lagi-lagi anak ini melakukan hal gila sesukanya. Mau tak mau, aku harus mengejarnya walau harus menanggung malu nantinya.


"Woi bangke, lo jangan malu-maluin gw ven." panggilku dengan frustasi


"Hai, kenalin nama gw Steven" ucap Steven sambil tersenyum sekaligus menjulurkan tangannya kepada Adellia.


Dengan nafas tergesa-gesa aku berdiri gugup disamping Steven yang sedang menjulurkan tangannya.


"Emang gila nih anak." ucapku didalam hati.


"Adellia" balas Adel singkat dengan senyum kecil sembari membalas uluran tangan dari Steven.


Melihat respon Adellia yang positif, Steven tersenyum sumringah lalu melanjutkan aksinya seraya mulai bertanya basa-basi ala playboy cap buaya. 


“Omong-omong, asalnya darimana del?” tanya Steven dengan penuh ceria


“Surabaya.” jawab Adellia dengan nada datar


Steven menaikkan salah satu alisnya lalu bertanya “Wah, kok sampe jauh-jauh datang kesini del?” 


Adellia tampak berpikir sejenak, lalu menjawab Steven dengan suara pelan “Mau belajar mandiri aja sih sebenarnya.” 


“Ohhh, datang kekota ini cuma sendiri doang berarti?” tanya Steven tak habis-habisnya


“Iya.” balas Adellia singkat


“Kalo boleh tau, tinggal dimana sekarang del?” tanya Steven


Aku merasa Steven terlalu agresif dan takutnya akan membuat Adellia merasa tak nyaman. 

“Hush, banyak nanya lo.” potongku


“Yaelahh, jangan sewot napa. Adellianya aja kagak marah tuh.” balas Steven lalu menjulurkan lidahnya untuk mengejekku.


Adellia hanya tersenyum memerhatikan interaksi kami berdua.

Lihat selengkapnya