"Karena cinta, duri menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar." ~Jalaluddin Rumi~
_________________________
"Cie... cie…."
"Siska uy!"
"Ih, apaan sih." Siska tersenyum malu-malu, mukanya memerah. Kami semua tertawa melihatnya dan semakin semangat untuk terus menggodanya.
"Nona Ar Rayyan euy…!" goda Nabila. Siska semakin tersipu.
"Sstt… nanti kedengaran sama Ummi Farah," Regina menengahi keributan.
Kami sedang menunggu Teh Ratih untuk tahfidz di tempat biasa, beranda rumah Ustadz Putra dan keluarganya. Sejak kejadian beberapa waktu lalu, Siska selalu salah tingkah saat mendengar nama Naufal Ar Rayyan. Jadilah dia menjadi bahan godaan seangkatan.
"Assalamu'alaikum, ada apa nih ribut-ribut?" Teh Ratih yang sudah lama kami tunggu pun datang.
"Ini Teh, Siska kebelet nikah!" sahut Sekar.
"Eh, enggak-enggak Teh!" sangkal Siska gelagapan. Kami tertawa dibuatnya.
"Maaf ya Teteh terlambat, baru pulang kuliah. Kalian udah berdo'a?"
"Nggak apa-apa Teh, pasti Teteh cape, kan? Kita cerita-cerita aja Teh," pinta Gita.
"Iya, pasti Teh Ratih cape, kan? Nggak usah setoran ya," timpal Mifta. Kami langsung bersemangat mengiyakan. Sesekali kami butuh hiburan agar tidak stres. Teh Ratih pun baru pulang kuliah, beliau menyempatkan mengambil waktu kuliah di sela-sela mengajar di pondok setiap hari Senin hingga hari Rabu.
Melihat kami yang terus sahut menyahut, Teh Ratih angkat bicara. "Memangnya kalian mau cerita apa?"
"Bukan kita yang cerita, tapi Teteh," jawab Mifta.
"Iya, kali ini Teteh cerita tentang nikah muda," tambah Linda. Sebenarnya bukan kali ini saja kami meminta Teh Ratih untuk bercerita. Setiap kali ada waktu setelah setoran hafalan, Teh Ratih akan bercerita tentang keadaan dunia saat ini, mengemukakan pemikirannya tentang kebaikan. Sering juga dari kami ada yang curhat soal masalah keseharian di pondok, masalah dengan teman atau angkatan lain.
"Apa pendapat Teh Ratih soal nikah muda? Biar Siska dapat pencerahan," ujar Nabila. Sengaja sekali dia menggoda Siska.
"Eh, jangan-jangan kamu yang pengen nikah muda ya Bil," balas Siska.