Hidup ini pasti ada pertemuan dan perpisahan, kita hanya bisa membuat awal yang semulanya baik diakhiri dengan senyuman yang baik pula.
-Arunika Chayra-
_________________________
Cahaya mentari belum sepenuhnya bersinar, seluruh santriwati sudah sibuk dengan kegiatan di minggu pagi ini. Setiap angkatan mendapatkan bagian tempat yang akan dibersihkan, mulai dari halaman asrama, ruang makan, tempat cuci, hingga kamar mandi. Aku dan teman-teman mendapatkan bagian membersihkan masjid, tugas yang bisa dibilang paling mudah.
Tak butuh waktu lama untuk membersihkan seluruh masjid ini. Apalagi jika dikerjakan bersama-sama. Kami sudah bisa duduk bersantai-santai di beranda masjid. Menikmati waktu luang kami yang akhir-akhir ini semakin sibuk. Sepertinya OSFA paham dengan kondisi kelas akhir, jadilah kami diberi piket yang mudah.
"Eh, ada pengumuman. Kalian dengar nggak?" seru Nabila. Kami menajamkan pendengaran. Terdengar sayup-sayup suara dari speaker PIP.
"Tapi nggak jelas sampai sini."
"Iya, pengumuman apa ya?"
"Mungkin kasih tau kalau piketnya udah selesai," duga Lala. "Terus udah boleh makan!"
"Kamu mikir makanan terus, La."
"Aku cari tahu dulu ya," kata Nabila inisiatif.
"Cari tahu sama tempenya juga jangan lupa!" seru Lala. Aku tertawa, ada saja yang dipikirkannya.
"Kalau bisa ada sambalnya juga ya!" timpal Sekar.
"Nah, mantap tuh." Lala, paling gembul seangkatan berkata semangat.
"Lala, Lala. Makanan terus yang dipikirin. Gimana mau dapat jodoh," ejek Sekar.
"Masih lama kali, lulus aja belum."
"Tapi nggak kerasa ya, kita udah mau lulus aja," ujar Linda.
"Iya, perasaan baru kemarin ya kita MOS. Masih inget banget pas Lala jatuh ke balong." Kami semua tertawa perkataan Siska.
"Hei, nggak usah diinget, malu! Lagian kalian juga nggak liat langsung kan?" Wajah Lala memerah.
"Tapi kebayang banget kamu basah kuyup di tengah-tengah balong. Hahaha!" Semua yang ada di beranda masjid tertawa terpingkal-pingkal.