Awan Tanpa Rupa

ANCALASENJA
Chapter #16

Kemudahan

Perjalanan pulang Adit tempuh dengan menumpangi mobil travel menuju Pasarbaru. Jalanan mulai gelap kala itu, Ia mengintip dari balik jendela. Tak terlihat apa-apa dalam kegelapan. Sesekali hanya ada rumah dan beberapa warung makanan dengan lampu yang tak terlalu terang. 

Beberapa mobil mulai lalu lalang, setelah beberapa jam mobil itupun menunjukkan pertanda bahwa Ia sudah dekat dari rumah. Rumah tempat Ia untuk pulang, dan tempat itu adalah Kak Ayu.

Dalam perjalanan singkatnya ini, Adit merasa menemukan dirinya kembali. 

“Assalamualaikum”, ucapnya ketika sampai di depan pintu rumahnya.

“Walaikumsalam, Adiiiit…”, Ayu berlarian dari kamarnya untuk sesegera mungkin menghampiri Adiknya. Ia tau betul itu suaranya. 

Ayu membukakan pintu depan dan Ia lihat Adiknya, lusuh dan keletihan, “Dek, dari mana aja…”, tanyanya penuh khawatir. “Kakak minta maaf ya…”.

“Adit yang minta maaf karena bikin kakak khawatir…”, ucapnya dengan menyesal pergi tanpa pamit.

“Ayo masuk”, katanya menyambut kepulangan Adit. Dia ambil tas dari pundak adiknya dan dibawanya masuk ke ruangan tengah.

Adit langsung masuk ke kamarnya begitu Ia berada di dalam rumah.

Ayu menyapanya kembali, “Dek, kakak pengen cerita sama kamu…”.

“Kak, Adit nggak lagi pengen ngebahas apapun kalau kakak bolehin. Adit pengen istirahat…”.

“Sebentar, Dek… ini soal Ayah”.

“Maaf kak, besok saja…”, Adit dengan sopan menolak permintaan Ayu. Masih belum sepenuhnya bisa menerima keputusan Ayahnya.

“Yasudah, kakak masak untuk Adit ya… Sekarang Adit mandi dan istirahat. Nanti kakak panggil kalau udah selesai masaknya”.

“Makasih, Kak…”

 ~~~

Adit berangkat ke sekolah menenteng beberapa kue dalam kotak kecil. Ia berikan ke penjaga sekolahnya sebagai tanda terima kasih yang tertunda. Karena Pak Badar lah Ia memungkinkan untuk bisa terlepas dari hukuman tempo hari.

“Pak ini ada kue untuk sarapan. Semoga suka ya, Pak”, Adit sesegera mungkin menuju masuk ke kelas. Tak boleh berlama-lama berbicara dengan Pak Badar.

Charles dan Rendy berdiri di depan kelas, menoleh ke Arah lorong kelas mereka dan terlihat Adit sedang berjalan dari arah gedung utama sekolah mereka.

Lihat selengkapnya