"Entah siapa dia? Yang sudah kedua kalinya ia ada, menghampiriku dan bertatap muka denganku. Ada yang bilang dia adalah seseorang yang istimewa, untuk orang orang yang lainnya. Tapi tidak denganku. Bagiku dia itu hanya benalu, yang mengganggu hidup tenangku."
- Yasmin Ayusha Fiza
****
Hari ini, seperti biasanya. Yasmin tengah berjalan hendak menuju kelasnya. Ia berjalan dengan langkah gontai, mengingat jam kuliahnya belum akan dimulai. Dan dari arah yang berlawanan, ada beberapa mahasiswa yang lainnya juga tengah berlari dengan tergesa-gesa. Tanpa sengaja Yasmin bertabrakan dengan salah satu dari mereka. Sampai membuat baju Yasmin kotor dibagian lengan, karena jus yang dibawanya. Oh, masih pagi tapi Yasmin dibuat kesal dengan situasi seperti ini.
"Maaf maaf aku nggak sengaja." sesal seseorang yang menabrak Yasmin.
Belum sempat Yasmin menjawab, orang tadi langsung pergi. Yasmin pun hanya bisa mendesah dan pasrah. Yasudah tak apa. Toh juga lengan bajunya kotor tak seberapa.
Yasmin mendongak kebawah, melihat buku bukunya berserakan disana. Ia segera mengambilnya. Dan tiba tiba ada tangan yang turut membantunya. Yasmin menengok ke arahnya. Ternyata, pria sama yang kemarin mengganggunya. Yasmin menerima kembali bukunya. Dengan ekspresi yang masih memasang wajah kesalnya. Pria tadi pun mengambil sapu tangan dari dalam saku celananya. Dan memberikannya kepada Yasmin secara paksa. Yasmin mengambilnya, tapi tidak digunakan. Melainkan kembali melemparkan sapu tangan itu kepada pemiliknya. Setelahnya ia pergi dari sana. Pria itu hanya menghembuskan nafasnya sabar, dan mengejar Yasmin sesudahnya. Ia mensejajarkan langkahnya. Yasmin berhenti, dan menengok kearahnya.
"Lo lagi?" Yasmin kesal.
"Iya, aku lagi." jawabnya sambil tersenyum dengan manisnya. Yasmin sempat terpengaruh karena senyumnya, tapi segera ditepis olehnya. Dan kembali memasang wajah galaknya.
"Lo mau ngapain sih?"
"Kita belum kenalan."
"Gue nggak perlu." ungkap Yasmin tegas. Oh, ini masih pagi. Dan kenapa Yasmin harus bertemu dengan pria ini?
"Aku Khafi." ucap Khafi sambil mengulurkan tangannya. Tapi Yasmin malah melengos dan tidak menanggapi. Khafi pun menarik kembali tangannya, mencoba bersabar sekali lagi untuk manusia satu ini.
"Kamu anak Psikologi kan? Aku anak Hukum." Lagi, Khafi memperkenalkan diri.
"Gue nggak nanya."
"Aku yang ngasih tau,"
"Gue nggak mau tau. "
"Aku paksa kamu supaya mau tau."
"Ck, terserah!" jawab Yasmin pasrah. Setelahnya ia segera berlari menjauhinya.
Bagaimana lagi, Yasmin sudah pergi. Dan Khafi hanya bisa menghembuskan nafasnya, berusaha sabar sekali lagi.
"Heiiii sobat bro kuu!" Zidan dan Zulfan tiba tiba saja menepuk punggungnya secara bersamaan. Khafi hanya menatap keduanya kesal.
Sekedar informasi, Zidan dan Zulfan adalah sahabat Khafi sejak masa SMP hingga sekarang ini. Mereka adalah saudara kembar dan hanya berbeda 2 menit saja, dengan Zidan yang terlebih dahulu dikeluarkan.