07, September 2018.
Setiap hari ak selalu pergi ke suatu tempat sendiri. Tidak ada teman ataupun sahabat yang menemaniku. Duduk di bangku sendiri tidak ada yang menyapa atau mengajak ngobrol, jalan abu abu itu selalu aku lewati setiap harinya, tak ada cahaya ataupun sinar mentari, semua buram tak ada yang terlihat bagiku. Hingga sinar itu datang. "Hai, Lo tiap hari duduk sendiri gak bosen apa?" Seorang perempuan mendatangiku tanpa maksut lain "gue gak punya temen jadi gue GK pernah bosen" "mau GK jadi temen gue, gue bosen sama anak lain gak ada yang bisa diajak guyon tapi kayaknya Lo bisa dan gue merhatiin Lo setiap hari dan gue kagum sama Lo. So are you want to be my best friend?" Aku tidak mendengarkan apa yang dia katakan saat itu karna aku tidak mendengarkan nya " iya" jawaban yang gue lontarkan tanpa pikir panjang pada saat itu. Dan pada hari ini semua berbeda the end.
***
"Isah gue mau lihat buku yang Lo tulis tadi lah" namanya Humaira dia adalah perempuan yang menjadi sahabat ku sejak kejadian waktu itu "mau buat apa?" "Buat eek!, Yah dibaca lah tolol" aisah memberikan buku itu kepada Ira dan menitipkan nya. Aisah berjalan keluar kelas lalu duduk ditaman wangi bunga membuatnya nyaman disana, ditambah suara germicik kolam membuat nya terhanyut suasana.
"Isah!!'' teriakan itu membuyarkan pikirannya, isah menoleh "sini cepetan penting banget tahu lebih penting daripada babi yang nyongsrok ke kuburan !" Zara menunjuk kearah hp nya. "Apaan zar?" Tanya isah dan melihat kearah hp Zara "gue mau tanya gue kan mau ikut lomba kesenian ini, kira-kira gue bakalan menang kagak?" Tanya Zara penuh harapan "kalo Lo yakin bakalan menang pasti menang pokok dibekali usaha niat sama doa Lo" isah menerangkan sambil menunjuk layar hp "makasih sah, Lo emang paling the best kalo nyemangatin orang" isah tersenyum manis.
***