Nana PoV
Aku benar benar muak dengan ayah. Ia selalu membuat masalah denganku. Jika tak bertengkar ia selalu saja memancing pertengkaran. Dari aku yang rajin atau aku sedang menonton drama atau apapun yang aku lakukan selalu ia jadikan pecutan untuk membuat keributan.
Giliran aku berbicara tentang fakta kebobrokannya ia malah marah marah. Dasar lelaki tua itu
Jika saja aku bisa meminta pada Tuhan untuk menukar ayahku dengan ayah orang lain, mungkin akan kutukar saat aku tau tentang hal itu. Sayang sekali Tuhan sangat mencintai ayah yang menyebalkan itu hingga aku tak bisa menukarnya.
Padahal aku sangat ingin melakukan itu,ya aku sangat ingin menukar ayahku sampai-sampai aku sempat menanyakannya pada mamah. Aku bertanya pada mamah apa aku bisa menukar suaminya itu, bukannya menjawab langsung pertanyaanku mamah malah tertawa terbahak-bahak ketika mendengar pertanyaanku.
Mungkin pertanyaan yang aku tanyakan sangat bodoh hingga mamah tertawa seperti itu ,namun mamah tetap menjawab
"Kalau ayahmu bukan ayah,kau tak akan ada disini nana. kau tak akan lahir kedunia ini,tanpa ayah tak akan ada kamu. tak akan ada kamu kalau tak ada ayah" jawabnya terkekeh.
"Lagian ya pertanyaan apa sih,nuker ayah sendiri orang kamu lahir di dunia gara-gara ayah" Tambahnya lagi.
Aku mendengus kesal mendengar jawaban dari mamah karena bagaimanapun jawaban mamah memang benar adanya,tanpa ayah mana mungkin aku ada di dunia ini tapi aku pikir sepertinya lebih baik aku tak lahir saja dibandingkan menjadi anaknya,bukankah itu pilihan terbaik dibanding terlahir sebagai anaknya? Dibandingkan seperti ini harus sering terluka karena ayah.
Ahh.. Entah berapa kali aku menggerutu tentang dia yang benar-benar tak punya kelebihan apapun selain membuat masalah denganku dan bahkan sering membuatku serba salah.
Entah berapa kali juga aku mencoba mencari kelebihannya tapi hasilnya tetap tidak ada,ada sih salah satunya berhutang. Tapi itu juga bukan kelebihan,ya ampun aku jadi bingung sendirikan.
Oh iya, tentang hutangnya jangan ditanya kawan-kawanku sekalian, entah untuk apa dan juga bekas apa hutangnya itu, tapi yang jelas sangat banyak,besar dan juga tak terhitung dan juga ada dimana-mana.
Memang bapak-bapak yang satu itu hebat dalam berhutang dan macam-macam keburukan lainnya sangat patut diacungi jempol oleh para setan yang bertugas.
Membicarakan keburukannya memang sulit aku akhiri dan anehnya sangat menyenangkan walau aku tau itu dosa, membicarakan orang saja sudah dosa apalagi orang tua sediri. Tapi memang setiap dosa kebanyakan kan enak jika dilakukan? :(
Oh iya aku tipe orang yang sering mencoba banyak hal karena pada dasarnya aku ingin cepat mencoba namun aku juga cepat menyerah pada banyak hal yang aku coba.
Jadi jika aku berusaha menjadi anak yang baik,seperti belajar,beres-beres atau berkreatifitas dia akan menjadi orang pertama yang akan mengomentariku dengan berbagai ucapan yang menyakitkan yang membuatku langsung menyerah ya seperti kejadian waktu aku rajin beres-beres.