Setelah sang ayah benar-benar berhenti narkoba keluarga Nana nampak lebih damai. Walau terkadang sang ibu melakukan sindiran sindiran pada ayahnya. Bukan narkoba lagi tapi masalah perselingkuhan.
Banyak orang mengatakan jika manusia akan mempunya dua masa pubertas. Saat remaja dan saat setelah menikah. Begitu pula kedua orang tua Nana. Namun ia tak pernah mendapati langsung ayahnya berselingkuh dan percaya sang ayah tak akan melakukan hal itu walau sang ibu berselingkuh di depan matanya.
Nana juga terkadang curiga pada ayahnya tatkala sang ayah yang jarang sekali mandi tiba-tiba rajin mandi. Namun saat ia menyindir sang ayah karena hal itu ayahnya akan santai menjawab.
"Jangan ngurusin selingkuhan,ngurusin kamu aja pusing ayah"
Atau sang ayah yang terus-terusa membeli mobil untuk usaha namun Nana tetep mengomentarinya.
"beli mobil terus,anak aja kekurangan"
"Dibanding dipake buat selingkuh mending buat mobil, belum ayah juga beli mobil buat biaya kuliah kamu! Ayah mau nabung buat biaya pendidikan kamu"
"Aku mau kerja, kalau kuliah tar minta uang jajan malah dimarahin ah"
"anak gak tahu diri"
Atau sang ayah akan menyeramahi orang-orang terdekatnya yang selalu selingkuh atau bermain wanita padahal mereka usianya sudah tua. Kalau kata ibunya Nana.
"Tua-tua keladi makin tua makin menjadi. Udah tua mau mati bukannya tobat hapus dosa malah nambah dosa"
Namun walau berjalan seperti itu Nana dan sang ayah masih saja terus bertengkar. Rasa dendamnya pun semakin hari semakin menjadi. Ditambah sang ayah selalu saja membuat ulah dengan putrinya itu. Menambah kebencian yang ada pada diri Nana.
Walau ayahnya sudah tak berani melakukan hal fisik pada Nana karena mulut anaknya itu semakin pedas dan membuatnya sedikit malu. Ini karena Nana menampar hatinya lebih dulu sebelum ia menampar anaknya itu.
Saat ayahnya menyuruh dirinya untuk menunaikan ibadah Shalat tapi ayahnya tidak shalat gadis itu akan menjawab.
"Kata mamah duduh waktu itu di tv, barang siapa seorang ayah menyuruh anaknya shalat tapi ia tak mengerjakan atau mencontohkan anaknya. hukumannya adalah potong anu di neraka yah"
Sang ayah hanya menatap putrinya itu malas.
"Nana shalat kalau ayah shalat."
"anak ini jago banget ceramahin orang tua"
"anak cerminan diri yah,sadar diri aja. pepatah mengatakan buah tak jatuh jauh dari pohonnya heheh" ucapnya langsung kabur.