Nana sangat mengenal ayahnya yang sangat pelit pada anak dan istrinya. Ayahnya bukan tipe yang akan langsung mewujudkan keinginannya jika tidak menangis berhari-hari.
Saat ia kecil ia sering menangis agar dibelikan apa yang ia inginkan. Meminta kuota saja ia harus terus-menerus minta pada sang ayah dan juga ditambah drama menangis dengan begitu sayang ayah akan langsung membelikannya karena tak mau pusing mendengar tangis Nana terus menerus.
Pernah ia berhari-hari menangis histeris karena ingin di belikan sepeda baru. Ada mungkin satu minggu lamanya, ia menangis. Bangun tidur menangis ingin sepeda, Siang menangis ingin sepeda, menjelang malam mun masih menangis karena ingin sepeda.
Tak kuasa menahan kesal karena anaknya terus menangis, sang ayah mau tak mau mebli sepeda yang dimaksudkan oleh sang anak.
"udah puas?"
"hikss hikss iyaaa"
"puas dong udah nangis satu minnggu senyum dulu senyum"
Tak terasa Nana sudah menyelesaikan masa SMPnya. Gadis yang masi terlihat seperti anak sd ini akan segera menggunakan seragam putih abu.
Dan saat menjelang waktu perpisahan SMP Nana dengan gegayaannya ingin mempunyai handphone baru yang kamera depan dan belakangnya jernih dan juga ada flash di depan. Ia ingin mendapatkan HP baru dengan harga dua juuta Rupiah dengan uangnya hasil sisa THR lebaran sebesar tiga ratus ribu Rupiah. Sang ayah yang mendengar hal itu terdiam cukup lama sembari menatap Nana heran dan ibunya menertawakan.
"Gak salah?"
Dan yang ditanya malah cengengesan. "plisss yahh,kali iniii ajaa" rajuk Nana.
"rugi badar ayah, kalau gini caranya nombok besar ayah" sambil terus mengatakan itu wajahnya masih tak percaya dengan keinginan putrinya itu.
"Ayolah yahhh" rajuknya lagi.
"Jangan so baik gitu, aneh liat kamu kaya gitu sama ayah" kini tatapan ayahnya menjadi tatapan jijik.
'ya gimana lagi demi HP baru yah' Batinnya memaksakan diri.
"ayolah yahh sekali ini aja" gadis itu terus merajuk pada ayahnya.
"iyaiyaa,lusa sama om ian kamu beli kekota"
Nana langsung gembira karena ayahnya langsung mengiyakan keinginannya, walau sempat heran karena biasanya sang ayah akan menunggu ia menangis menjerit jerit. Namun ia tak memusingkan itu karena HP barunya kan segera di tangan.
"Dahlah yang penting hp baru,bisa foto-foto bagus ehehe"
Ditambah saat perpisahan sekolah, Nana membutuhkan biaya yang cukup besar untuk tur wisata ke yogyakarta. Untuk biaya perjalanannya saja membutuhkan uang satu juta rupiah untuk satu anak. Sang ayah yang mendengar hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.