Setelah ayahnya pergi begitu saja tanpa pamit apalagi wasiat hidup keluarga Nana menjadi sangat menyedihkan. Kehidupan yang biasanya diisi amarah dan tangis karena kelakuan ayahnya kini kehidupannya di isi dengan dendam, tangis dan sakit hati karena kehilangan ayahnya namun masih tetap bersedih karena kelakuan ayahnya yang baru saja terbogkar setelah ia pergi.
Terkadang Nana menangis karena benar-benar kecewa saat mengetahui ayahnya menyelingkuhi ibunya. Ia dulu sangat yakin jika ayahnya itu sangat setia di balik kebobrokannya sebagai ayah dan suami. Nana masih tak percaya, walau pada nyatanya ayahnya memang sepert itu.
Saking percayanya akan hal itu Nana sampai marah saat tahu ibunya berselingkuh. Menurutnya saat itu Ayahnya sangat tak mungkin untuk mengkhianati ibunya.
Ibu nana sangat cantik, wanita yang bisa diandalkan, tak ada yang tak bisa ibunya perbuat, masakannya pun enak, melayani dan menghormati suami dan itu semua membuat ibunya terlalu sayang untuk diduakan.
Nana pun yang sering bertanya ayahnya tentang perselingkuhan atau menikah lagi atau poligami.
"Jangankan nikah lagi, ngurus kamu sama ibu kamu aja ayah udah pusing. Belum bibir kamu kaya gitu" Ucapnya pada Nana.
Belum lagi sang ayah yang sering membeli mobil untuk usaha dan sering menghabiskan banyak uang untuk mobil membuat Nana geram. Namun sang ayah malah menjawab
"Dibanding dipake selingkuh sama cewe lain kaya bapa orang mending buat mobil" ucapnya pada Nana sembari terus mengelap kaca mobil.
Aktifitasnya berhenti, ayahnya menarik nafas panjang lalu menatap nana lekat.
"Lagian ayah beli mobil buat nabung kuliah kamu, kamu emang anak yang gak tahu diri ya. pusing ayah"
Atau ayahnya itu sering menceramahi pegawai pegawai atau teman dan saudarnya yang sering bermain wanita.
"Inget anak istri lo, terus aja mai cewe gak inget yang di rumah lo!"
"Ya kalau mau minjem uang buat istri tua ga masalah, kalau buat istri muda berat gue ngasihnya"
"lo ga inget anak lo ngabisin uang buat selingkuhan."
Karena hal itulah Nana sangat percaya jika ayahnya itu tidak berselingkuh. Namun pada akhirnya kenyataannya berbeda dengan sikap ayahnya yang ia lihat selama ini. Ayahnya selingkuh dari ibunya denga lebih dari satu wanita.
Setelah sedih karena kehilangan kepala keluarga karena dibunuh dan juga hutang-hutang yang masih ada entah bekas apa namun atas nama sang ayah, Yana. Kini mereka juga semakin bersedih karena kelakuan jahat sang ayah. Belum lagi hal-hal yang sering ayahnya lakukan semasa hidup dan melakukan itu sembunyi sembunyi dari dia dan ibunya membuat Nana semakin geram pada ayahnya itu.
Hingga saat ini Nana masih merasa disakiti ayahnya walau sang ayah sudah terkubur dibawah tanah.
"sampai kapan ayah bakal nyakitin Nana kaya gini?"
Setelah kematian ayahnya, hal yang baik yang ayahnya lakukan secara sembunyi sembunyi adalah menyantuni anak yatim, orang tua di lingkunganku dan kaum dhuafa.