Blurb
Sabel benci keramaian, dia selalu merasa resah saat menghadapi banyak pasang mata. Trauma akan masa kecil membuatnya tumbuh menjadi gadis pemberontak.
Keputusan Ares menjadikan Libra sebagai psikolog pribadi kian mengancam batin Sabel. Enam jam dalam sehari gadis itu harus bertatap muka dengan pria yang selalu memaksanya untuk sembuh, padahal ... Sabel itu tidak sakit. Dia yakin jika dirinya baik-baik saja.
Tekat untuk lulus SMA di umur 19 tahun membuat Sabel harus berkerja keras dalam kesembuhannya. Keinginan untuk kuliah dan hidup normal seperti yang ayahnya katakan semakin membebani pikirannya.
Pertanyaan yang selalu ada di benaknya; mungkinkah dia bisa sembuh dari diagnosa kejiwaan itu?