Hana melakukan perjalanan studi tour bersama teman-teman sekolah juga gurunya. Setelah sebelumnya sempat drama prihal persetujuan Fakhri.
Berawal sangat alot dan sulit untuk pria tua itu menyetujuinya. Namun, berkat bujukan Fiona, pada akhirnya ia pun menyetujui dengan berat hati.
Farhana menempuh perjalanan sekitar dua belas jam menggunakan bus untuk bisa tiba di lokasi. Sepanjang perjalanan Hana melihat ke arah jendela. Sementara Fazwan, menatap ke arah Hana yang duduknya berdampingan dengan gadis itu.
Kenapa perasaanku tidak enak, ya? Apa ibu baik-baik saja? Ya Tuhan, semoga ini hanya perasaan aku saja. Semoga ibu tidak apa-apa.
Farhana membatin, hatinya gelisah terus memikirkan Fiona, ia berharap Sang Ibu baik-baik saja dan tidak ada hal buruk terjadi pada wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu.
Farhana kenapa, ya? Kok sepertinya dia gelisah sekali. Tidak seperti yang lain, menikmati perjalanan.
Fazwan ikut membatin, ia terus mengamati Hana yang begitu gelisah, pemuda itu sungguh mengkhawatirkan gadis tersebut. Ingin rasanya mendekati, tetapi, Faz tidak enak hati dengan yang lainnya dan pasti Hana akan marah besar padanya.
~~~
Dua belas jam berlalu, Hana beserta rombongan sekolahnya tiba di lokasi. Mereka akan menginap di balai desa. Tempatnya cukup luas dan memang sudah disediakan oleh Bapak Kepala Desa setempat yang sudah dikonfirmasi sebelumnya.
"Selamat datang di desa kami. Saya Bapak Santoso Wibisono. Kepala Desa Anjungan. Sebelumnya memohon maaf, apabila penyambutan dan tempat yang disediakan ala kadarnya. Mungkin, tidak senyaman di kota. Akan tetapi, layak untuk kalian tempati selama di sini. Jika tidak muat, kami juga sudah siapkan penginapan di sebelah balai desa ini. Ada tiga rumah warga yang tidak dihuni dan sudah mendapat izin dari pemiliknya. Sudah dibersihkan dan bisa digunakan untuk penginapan kalian selama di sini."
Pak Santoso memberikan penjelasan panjang lebar usai menyambut kedatangan Hana beserta rombongan yang baru saja tiba di Desa Anjungan.
Fazwan selaku ketua rombongan, mewakili mereka menanggapi penjelasan Bapak Santoso. Pemuda itu sedikit maju, mendekat ke arah Bapak Kepala Desa Anjungan tersebut.
"Saya Fazwan. Ketua rombongan sekaligus guru mereka. Mengucapkan terima kasih atas sambutan Bapak Santoso beserta staf, juga warga Desa Anjungan. Kami juga berterima kasih atas tempat penginapan untuk kami bermalam di sini. Berhubung sudah malam, bagaimana kalau kita langsung saja membagi tempat agar anak-anak bisa segera beristirahat?"
Fazwan berkata sembari memberikan saran. Mengingat mereka sudah terlalu lelah setelah menempuh perjalanan sekitar dua belas jam. Apalagi Hana yang terlihat tidak bersemangat semenjak berangkat tadi.
Bapak Kepala Desa menyetujui saran Fazwan. Mereka pun segera membagi tempat peristirahatan untuk murid dan guru. Satu per satu, mereka mulai memasuki tempat yang sudah ditunjuk oleh Fazwan dibantu Bapak Kepala Desa dan para guru, juga kepala sekolah.