Ayah, Benarkah Aku Anakmu?

Trinaya
Chapter #23

Bukit Berbunga

Hana kembali beraktifitas dan bersekolah setelah diizinkan pulang dari rumah sakit. Melangkahkan kedua kakinya yang jenjang dengan riang. Hati Hana gembira karena bisa kembali bersekolah. Dari kejauhan, Fazwan memperhatikan Hana sambil tersenyum.

"Syukurlah, Hana. Kamu sudah kembali ceria lagi," ucap pemuda itu tanpa mengalihkan pandangannya yang fokus pada Hana.

Langkah Hana terhenti, ketika ia tiba di depan kelas. Hana menghela napas, mengamati teman-temannya yang tengah sibuk dengan aktifitas masing-masing. Ada yang bercanda, mengobrol, ada pula yang tengah sibuk mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai.

Akhirnya, aku bisa kembali lagi ke sekolah. Rasanya rindu sekali dengan suasana tempat ini.

Hana membatin, menghela napas sejenak. Kemudian, melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kelas.

"Hana!"

Sari, Indah, dan Santi yang merupakan teman satu kamar Hana saat studi tour berteriak memanggilnya saat sampai di kelas.

Mereka langsung mendekati Hana dan memeluk erat gadis itu. Melepas rindu dengan Hana yang sudah lama tidak masuk sekolah.

"Hana, aku rindu sama kamu tahu," ucap Sari memeluk erat Hana.

"Iya Hana, aku juga rindu sama kamu," sambung Indah yang ikut memeluk Hana.

"Kamu lama sekali tidak masuk sekolah, Hana," ucap Santi mengikuti dua temannya itu memeluk Hana.

"Iya, aku juga rindu dengan kalian. Rindu sekali," ucap Hana membalas pelukan mereka.

"Kalian bahagia sekali," ucap Fazwan, pemuda tersebut tiba-tiba datang dan sudah berdiri di ambang pintu, memperhatikan keempat gadis belia yang sedang berpelukan itu.

"Ka--Kak Fazwan," ucap mereka berempat dengan sedikit gugup.

Fazwan tersenyum. Hana melirik ke arah Fazwan. Pemuda itu mempertajam tatapan ke arah Hana sembari mengangguk.

"Kalian duduklah. Saya akan memberikan pelajaran pada hari ini, menggantikan Pak Wanto yang sedang bertugas keluar kota beberapa waktu," jelas Fazwan sambil melangkah ke arah meja guru.

Hana, Sari, Indah, dan Santi mengekor di belakang dan berjalan menuju kursi masing-masing. Fazwan pun memulai memberikan pelajaran dan semua fokus memperhatikan.

~~~

Lihat selengkapnya