Hari berganti waktu pun berlalu. Akhirnya Hana lulus dengan nilai terbaik. Fazwan tersenyum bangga dengan pencapaian Hana. Usahanya selama ini tidak sia-sia mengajari gadis itu dan membantunya memberikan semangat.
"Selamat Hana, akhirnya, kamu bisa lulus dengan nilai terbaik. Aku bangga sekali denganmu," puji Fazwan sambil memberikan buket bunga dan paper bag berwarna biru langit.
"Terima kasih, Kak. Semua berkat bantuan dan dukunganmu. Aku tidak tahu, jika tidak ada kamu, pasti tidak akan bisa seperti sekarang," ucap Hana dengan sedikit bersedih, kala ia harus mengingat bagaimana nasib dirinya tanpa Fazwan.
"Semua juga karena usaha dan kerja keras kamu, Hana hingga bisa seperti ini."
Hana tersenyum sambil duduk di kursi taman usai acara wisuda. Fazwan yang berada di samping Hana ikut tersenyum. Penuh syukur atas karunia dari Sang Maha Pencipta.
~~~
Usai urusan sekolah Hana selesai, gadis itu bertolak ke Jepang untuk melanjutkan pendidikannya. Fazwan dengan setia mendampingi Hana hingga ke tempat tujuan.
Hana tidak berhenti berdecak kagum dan bersyukur dengan semua yang telah ia dapatkan. Seperti mimpi, tetapi nyata dan benar terjadi. Nasib telah merubahnya. Hana mulai menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.
Benar-benar memulai hidup baru. Jauh dari keluarga yang tidak menyukai dan menginginkannya. Hana bertekad untuk mewujudkan mimpinya. Membuktikan kepada keluarganya bahwa Hana bisa menggapai mimpi dan meraih sukses. Meskipun tanpa ada orang-orang tersayang mendampinginya.
"Nihon e yokoso,ยน" ucap Fazwan ketika mereka tiba di Bandara Internasional Jepang 'Narita' sembari merentangkan kedua tangannya.
Hana tersenyum, ia masih tidak percaya jika kini telah menjajakkan kaki di negeri sakura. Negeri impian banyak orang untuk bisa hidup lebih baik.
"Fazwan!" panggil seseorang dari kejauhan sambil melambaikan tangan kepada pemuda itu. Hana dan Fazwan menoleh ke arah sumber suara.
"Rizwan!" Fazwan pun memanggil orang itu yang ternyata dikenalnya sembari melambaikan tangan.
"Ayo kita ke sana," ajak Fazwan sembari mendorong troli dan menggandeng sebelah tangan Hana. Menghampiri Rizwan di seberang sana.
Setelah selesai pemeriksaan, mereka pun menemui Rizwan yang sudah menunggu kedatangan Fazwan dan Hana sembari memegang kertas bertuliskan nama pemuda itu menggunakan aksara Jepang.
"Hana, kenalkan, ini Rizwan. Dia sahabatku sekaligus orang yang akan mengurus semua keperluanmu selama di sini," ucap Fazwan memperkenalkan Hana kepada sahabatnya itu.
"Halo, Hana. Aku Rizwan, sahabat Fazwan. Jadi, ini gadis cantik yang mau kuliah di Jepang? ucap Rizwan sembari menggoda Hana.