Ayah, Benarkah Aku Anakmu?

Trinaya
Chapter #28

Bab 28 Galau

Felicia kini tidak lagi risau soal uang. Pasalnya, Hana membantu gadis itu diam-diam. Meskipun hubungan Hana dan Fakhri tidak baik sejak kecil. Namun, bagaimana pun juga, Fakhri adalah ayahnya. Sebenarnya, Hana lakukan itu bukan semata-mata karena Fakhri, melainkan demi Felicia.

Hana tidak tega melihat kondisi sang adik. Walaupun hanya mendengar dari Felicia. Namun, hati Hana ikut terenyuh. Hana memang gadis berhati lembut dan baik. Meskipun berulang kali dilukai oleh seseorang yang ia panggil 'Ayah' Namun, Hana tetap masih mempunyai nurani untuk membantunya.

"Bagaimana keadaan ayah sekarang, ya? Semoga baik-baik saja," monolog Hana di tengah aktivitas bekerjanya.

Sejak pertemuannya dengan Felicia, hati Hana menjadi gundah. Pikirannya campur aduk. Hana masih tidak habis pikir dengan kelakuan kakak kedua dan adik pertamanya, ia pikir hanya dirinya saja yang mendapatkan perlakuan tidak baik di keluarga, ternyata, Felicia si bungsu pun sama.

Meskipun tidak sekejam yang ia dapat. Akan tetapi, tetap saja, seharusnya Felicia tidak perlu diperlakukan seperti itu. Felicia sudah cukup terluka dan bersedih kehilangan Ibu dan kakaknya, kini harus ditambah dengan perlakuan kedua kakak yang semena-mena terhadap dirinya.

~~~

"Permisi, maaf Mba Hana, ini ada surat untuk Mba," ucap seorang Office Boy membuyarkan lamunan Hana.

"Oh, iya, terima kasih, ya," ucap Hana sambil menerima surat itu.

"Iya, Mba. Saya permisi," pamit orang itu yang diikuti anggukan Hana.

"Surat apa, ya?"

Hana membuka map cokelat dan membukanya. Ternyata, undangan reuni dari SMU-nya. Ya, Hana memang masih mengikuti grup sekolahnya dulu. Saling bertukar informasi. Oleh karena itulah, pihak penyelenggara mengetahui tempat kerja Hana.

"Undangan reuni?"

Hana menghela napas membaca undangan itu. Meski ia sudah mengetahui sebelumnya jika pihak sekolah akan mengadakan reuni. Namun, tetap berat untuk Hana. Banyak kenangan tertinggal di sana. Apalagi, ia harus mengingat orang yang pernah berarti dan bersemayam, serta berjasa dalam hidupnya.

Kini, entah di mana dirinya berada. Hidup Hana terasa hampa dan sepi tanpa kehadirannya. Bagaimana tidak, Fazwan menghilang tanpa jejak. Bahkan, semua sosial medianya tidak aktif. Ponselnya pun tidak dapat dihubungi.

Seandainya Hana tahu apa yang terjadi dengan Fazwan. Kenapa dia sampai seperti itu, sudah barang tentu, Hana akan mengintrospeksi diri dan memperbaiki kesalahannya jika memang ia bersalah kepada Fazwan.

Selama ini, tidak pernah ada masalah diantara Fazwan dan Farhana. Tiba-tiba pria itu menghilang tanpa kabar. Semua terjadi setelah satu tahun Hana berada di Jepang. Jika dihitung-hitung, mereka sudah tidak berkomunikasi sama sekali sekitar lima tahun.

Lihat selengkapnya