Ayah, Benarkah Aku Anakmu?

Trinaya
Chapter #29

Bab 29 Reuni

Hari yang dinanti pun tiba, di mana sekolah Hana dulu akan mengadakan reuni. Semua alumni yang menerima undangan datang, termasuk Hana ditemani oleh Rizki. Randi tidak bisa mendampingi karena ada operasi.

Hana datang mengenakan dress panjang berlengan pendek berwarna biru laut. Hiasan kepala berupa untaian mutiara dan rambut di sanggul. Pada lehernya melingkar kalung mutiara putih, dipadukan dengan anting dan gelang senada. Tas kecil berwarna sama sama dengan pakaiannya, juga sepatu tinggi berwarna putih, serta make up tipis menambah kecantikannya.

Rizki berdecak kagum dengan penampilan Hana yang begitu menawan dan memesona. Benar-benar berbeda dengan Hana kala masih SMU yang selalu tampil biasa saja, bahkan selalu dikatakan cupu oleh teman-teman yang mengejeknya.

Kini, Hana telah menjelma menjadi gadis dewasa nan anggun, cantik, menarik, dan memesona. Hana juga telah berhasil merubah hidup serta menggapai mimpinya yang selama ini ia dambakan.

"Kamu cantik sekali, Hana," ucap Rizki ketika melihat Hana keluar dari apartemennya dan berdiri di depan mobil Rizki.

"Kamu juga tampan, Kak. Sangat cocok sekali pakaian yang kamu kenakan itu di tubuhmu," puji Hana yang juga mengagumi Rizki.

Rizki tersenyum dan salah tingkah dibuat oleh Hana. Namun, tidak berani banyak berpikir agar tetap bisa menjaga perasaan Hana dan menjalin hubungan baik dengan gadis cantik itu.

"Kita berangkat sekarang?" ucap Rizki sembari membukakan pintu untuk Hana. Kemudian, ia melangkah ke arah kemudi. Lalu, Rizki melajukan kendaraannya ke tempat reuni.

~~~

Semua mata tertuju pada Hana dan Rizki yang baru turun dari mobil, ketika tiba di tempat reuni. Mereka melangkah dengan elegan. Bak putri dan pangeran dari kayangan. Semua berdecak kagum melihat kehadiran dua insan Tuhan yang begitu memesona.

Hana dan Rizki memasuki aula dan bertemu dengan teman-teman semasa SMU-nya. Ada Sari, Fifi, Firli, Indah dan Santi teman satu kamar saat studi tour, mengerjakan tugas sekolah dulu. Reni dan Fera yang suka membully Hana pun hadir. Dua gadis itu memperhatikan Hana.

"I--itu Hana?" tanya Reni seraya tak percaya melihat Hana.

"Iya, Ren, itu Hana," jawab Fera ikut memperhatikan Hana.

"Tidak mungkin. Kok dia sudah tidak cupu lagi. Berubah sekali, mana Bawa laki-laki, lagi," nyinyir Reni yang masih tidak percaya melihat perubahan Hana.

"Ya, sudah glow up dong. Kan dia sekarang sudah bekerja. Dengar-dengar, Hana itu lulusan salah satu universitas terbaik di Jepang dan bekerja di sana, loh sebelumnya. Sekarang, dia kerja di salah satu perusahaan besar bergengsi di kota ini dan gajinya besar, loh," gosip Fera dengan antusias.

"Ah, yang benar? Mana mungkin anak cupu seperti dia kerja di perusahaan ternama dapat gaji besar. Paling juga OB," cibir Reni yang tidak mau disaingi oleh Hana.

"Jangan menghina begitu kamu, Ren. Hana itu sudah sukses. Dia bukan Hana yang selalu kamu bilang cupu itu. Lihat tuh, pasangannya saja keren, ganteng, pasti kaya tuh," bela Sindy yang kebetulan juga ada di samping Reni dan Fera.

Lihat selengkapnya