Ayah, Benarkah Aku Anakmu?

Trinaya
Chapter #30

Bab 30 Ikrar Janji

Rizki ikut keluar ruangan, mencari keberadaan Hana. Terlihat, seorang gadis cantik sedang duduk di sudut ruangan itu sembari sesegukan. Rizki mendekat ke arah Hana dan duduk di sampingnya.

"Hana," panggil Rizki lembut sembari memegang sebelah pundak Hana.

Gadis itu mendongak dan menghapus cepat air matanya. Menelan ludah dan menatap Rizki dengan tatapan sendu.

"Ini," lanjut Rizki sembari memberikan saputangan.

Hana menerima dengan bergetar dan menghapus pelan pipi dan matanya yang basah karena air mata, juga hidungnya. Kemudian, menghela napas kembali.

"Terima kasih, Kak. Maaf, aku sudah meninggalkanmu begitu saja," ucap Hana ketika sudah mulai tenang.

"Tidak apa. Aku mengerti perasaanmu. Apa sekarang sudah jauh lebih tenang?" ucap Rizki sembari menatap Hana. Gadis itu mengangguk.

"Bukan cuma kamu yang terkejut dengan kedatangan Fazwan yang tiba-tiba. Aku juga sama. Namun, bisakah kamu dengarkan dulu penjelasanya kenapa dia sampai menghilang tanpa kabar dan tiba-tiba muncul," jelas Rizki setenang mungkin agar Hana tidak kesal. Mencoba untuk memberikan saran kepada gadis cantik itu.

Hana kembali menghela napas. Dada gadis itu terasa sesak kala harus mengingat pemuda yang begitu dekat di hatinya menghilang dan kembali secara tiba-tiba.

"Hana," panggil Rizki lembut.

"Aku tidak tahu, Kak. Saat ini, aku ingin sendiri dulu. Begitu aku siap, akan aku coba bicara dengan Kak Fazwan," jelas Hana pelan.

"Itu hak kamu, Hana. Aku tidak akan memaksamu. Kapan pun kamu siap, aku akan coba bicarakan dengan Fazwan."

"Terima kasih, Kak."

"Sekarang, kamu mau masuk atau ke tempat lain? Tidak baik di luar seperti ini. Apalagi, anginnya cukup kencang. Nanti kamu bisa sakit terkena angin malam," jelas pemuda itu berusaha membujuk Hana.

"Aku mau pulang saja, Kak. Mau menenangkan diri," putus Hana.

"Baiklah, aku akan mengantar kamu pulang," ucap Rizki sembari berdiri dan mengulurkan tangan membantu Hana.

Rizki mengantar Hana ke apartemen milik gadis itu. Setelah itu, ia pulang ke rumah. Sementara Fazwan, pemuda tersebut masih memikirkan cara agar bisa berbicara dan dekat kembali dengan Hana seperti dulu.

~~~

Lihat selengkapnya