Gadis kecil itu menyorot bingung, memiringkan kepala seolah sedang berpikir.
Ia perhatikan lebih teliti, seraya mengangguk mengerti.
Lalu tatapannya kembali menajam kala potret yang ia lihat di sebelah kiri sama dengan di sebelah kanan.
"Bu, kenapa mereka bertiga tapi kita cuman berdua?"
"Itu ada cowoknya? Kita enggak?" Lanjutnya penasaran.
Ada sorot getir dan luka secara bersama, menunduk demi melihat sang putri yang kini menatapnya penuh tanya.
"Karena yang kamu punya cuman Ibu," mengalihkan pandangan. "Enggak semua orang bisa punya potret yang sama."