Ayah Malaikatku Didunia

suci wulandari
Chapter #4

Rencana Membuat Bazar

Setelah loncat, aku langsung mengambil tangga seperti biasanya dan lalu memanjatnya sampai jendela kamar ku seperti biasa. Setelah aku memanjat, aku langsung mandi dan bergegas untuk tidur. Tapi saat itu, aku susah tidur aku selalu teringat pembuatan acara bazar. 

Ayahku menunggu ku sampai larut malam. Akhirnya ayahku mengecek kamar ku. Pada saat itu aku sudah mendengar langkah kaki yang akan menuju kamar ku. Aku langsung menutup diriku dengan selimut. Ayahku membuka pintu kamarku dan melihat aku sudah tidur. Ayahku menutup pintu nya kembali. 

"Apa aku tadi salah lihat ya. Tapi dia mirip banget dengan yura. Tapi yura sedang tidur." ujar ayahku sambil jalan menuju kamar nya. 

Ayahku ke kamar lalu ayah mandi dan siap-siap untuk tidur. Sebelum ayahku ke kasur dia mengecek hp nya dulu. Setelah itu dia duduk-duduk dulu di kasur nya. Setelah itu ayahku memikirkan apakah sikap nya terhadap ku terlalu kelewatan. Ayahku tidak ingin menjadi hal itu beban pikiran nya akhirnya dia tidur. 

Aku yang tadi nya pura-pura tidur lalu bangun lagi. Aku mencoba menyelinap ke ruang cctv. Aku memastikan bahwa cctv yang mengarah ke kamar nya dari segala penjuru itu rusak. Setelah itu aku kembali ke kamar. Aku mengambil laptop dan mencoba menyusun rencana untuk acara bazar nya. Susunan acara ku belum selesai tapi aku sudah ketiduran. 

Aku terbangun dan aku kaget bahwa sudah pagi. Aku langsung melanjutkan menyusun acara tersebut. Setelah selesai menyusun acara aku langsung bergegas untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai itu langsung turun dan membawa ransel yang berisi laptop. 

Aku langsung ke dapur untuk sarapan. Saat sarapan bibi bilang kalau kakakku ikut ke kantor ayah. Setelah aku sarapan aku langsung jalan ke parkiran pos satpam untuk mengambil sepeda motor ku. Sesampainya aku di parkiran nya, aku langsung berterima kasih dan langsung pergi ke rumah tante lastri. 

Saat aku sudah sampai di rumah tante lastri. Aku sedang mencari om indra untuk membantu ku dalam acara bazar tersebut. Ternyata om indra sudah berangkat dari tadi karena meeting. Aku langsung berpamitan ke tante lastri untuk pergi ke kantor om indra. Aku langsung bergegas menuju kantor om indra. 

Sesampainya aku di kantor nya. Ternyata om indra masih meeting. Aku menunggu sampai meeting itu selesai. Dan saat om indra selesai meeting, aku disuruh untuk ke ruangan nya. Saat aku mau mengetuk pintu aku membaca bismillah dan menghela nafas panjang. Aku langsung mengetuk pintu nya. Om indra langsung menjawab untuk menyuruh masuk. 

Saat masuk om indra kaget ternyata aku yang datang. Om indra langsung menyuruh ku untuk duduk. Aku langsung mengeluarkan laptop ku dan meminta tolong kepada om indra untuk membantu dan mendukung ku dalam acara bazar tersebut. Om indra langsung setuju dan mau membantu nya. 

(Aku langsung memeluk om indra) 

"Makasih ya om, sudah mau membantu acara yang aku buat. Sejak kecil hanya om dan tante yang selalu mendukungku." kataku. 

"Sama-sama, kamu ini anak cerdas maka nya om dan tante selalu dukung" sahut om indra. 

Lihat selengkapnya