Ayah Malaikatku Didunia

suci wulandari
Chapter #6

Pendaftaran sekolah

"Kamu nanti kesini atau besok?" tanya om indra. 

"Besok aja lah, aku juga sekalian mau ajak teman-teman band ku." kataku. 

"Yasudah kalau begitu, assalamualaikum…" ujar om ku sambil menutup telepon. 

"Waalaikumsalam…" ujarku sambil menaruh hp. 

Setelah telepon aku langsung memberitahukan kepada teman-teman ku. Untuk, mengajak mereka besok ke rumah om ku. Mereka semua senang dengan kabar itu, tapi aku juga heran padahal kan cuma kerumah om ku mereka bisa sesenang itu. Setelah kita semua makan, teman-temanku mengantarkan ku pulang padahal aku juga bawa sepeda. Teman-teman memastikan bahwa aku tidak dimarahi, mereka membantuku memanjat tembok sebelah rumah. Aku takut karena pulang tengah malam. Aku berjalan sangat hati-hati, aku juga mengambil tangga juga sangat hati-hati. Setelah aku di jendela, aku menjatuhkan tangga itu dan langsung menutup jendela kamar ku. 

Aku langsung mandi dan bersiap-siap untuk tidur. Sebelum aku tidur aku sempat berfikir ternyata gini rasanya punya fans, ternyata gini rasanya bahagia, walaupun tanpa dukungan ayah. Tetapi aku yakin, bahwa bunda ku disana pasti seneng banget lihat aku. Setelah itu aku langsung tidur. 

Jam 05.00 alarm ku berbunyi. 

Aku langsung mematikannya dan bergegas untuk mandi. Karena pada hari itu aku daftar sekolah SMA. Aku dan teman-teman sekolah nya di tempat yang sama. Setelah mandi dan ganti baju. Aku langsung turun ke bawah untuk sarapan. Pada saat itu bibi sedang menyiapkan makanan di meja makan. Aku sengaja berjalan dengan perlahan-lahan agar bibi tidak mendengarnya. Saat sudah dekat aku mengejutkan nya dari belakang. Bibi sangat kaget, aku pun ketawa. 

"Masih pagi non sudah bikin bibi jantungan saja!" ujar bibi. 

"Ya maaf bi, kan sudah lama gak bercanda sama bibi" kataku. 

"Widih, mau kemana? Pagi-pagi kok sudah pakai seragam, rapi lagi." sahut bibi. 

"Bahasa bibi kaya anak muda ya, keren…" ujarku sambil mengulurkan jempol tangan ku ke bibi. 

"Ini mah, gara-gara non yura. Bibi jadi ketularan." sahut bibi. 

"Jawab pertanyaan bibi tadi, non yura mau kemana pagi-pagi?" ujar bibi. 

"Mau daftar sekolah bi" kataku sambil mengambil susu di meja dapur. 

(Bibi mengikuti ku) 

Lihat selengkapnya