Ayah Malaikatku Didunia

suci wulandari
Chapter #12

Mencari tau tentang wanita itu

Saat sekolah tidak ada pelajaran apapun atau bisa disebut jamkos. Aku merasa bosan, di kelas kita berempat bercanda sampai ada murid yang belum kenal ikut ketawa walaupun ketawa kecil kita berempat. Karena, bima, ilham, dan angga tidak nyaman dengan murid tersebut. Mereka mengajakku ke kantin, tapi aku menolak nya. Mereka memaksaku untuk mau ikut, sampai-sampai bima menggendongku. Aku menolak untuk digendong akhirnya aku menuruti kemauan mereka yaitu ke kantin. 

Sesampainya kita di kantin, aku disuruh duduk dan kita ditraktir sama bima. Bima mentraktir kita semua, dia mentraktir karena ayahnya baru pulang dari luar negeri. Uang jajan nya bertambah, aku ingin sekali punya ayah kaya gitu. Aku selalu ingin ayah ku berubah. Kalimat tersebut terlintas dalam pikiran ku. Setelah pulang sekolah aku langsung bekerja seperti biasa nya. Mandi lalu mengantarkan makanan. Pada saat mau mengantarkan makanan, kakakku menelepon kalau dia tidak diperbolehkan masuk ke kantor. 

Aku menyuruh kakakku untuk pulang, aku mengantarkan makanan itu dengan cepat agar bisa pulang. Setelah selesai mengantarkan aku langsung bergegas untuk pulang. Aku langsung ke kamar kakak ternyata dia sedang menangis. Aku menyusun rencana lagi, aku akan menyelinap ke ruang cctv kantor ayah. Kakakku setuju, karena kita berdua ingin tau siapa wanita tersebut. Pada malam itu aku tidak ada job, aku dan kakak makan malam bersama. Ayahku pulang terlambat hari itu. Aku semakin curiga, saat ayah makan dia selalu memperhatikan handphone. Setelah itu, ayah langsung ke kamar. Biasanya ayah menonton tv dulu sebelum tidur. 

Setelah ayahku tidur aku dan kakak. Langsung bergegas ke kantor nya ayah, aku dan kakak mendorong sepeda motorku dulu agar tidak terdengar ayah. Saat kita sudah jauh dari rumah, aku langsung bergegas ke kantor ayah. Pada malam itu, kakakku bilang kalau ada satpam baru dan keamanan yang ketat. Aku menyusun rencana dengan kakak. Aku menyuruh kakakku untuk mengambil alih perhatian mereka. Agar aku bisa masuk lewat samping dan tidak ada yang lihat. 

Rencana itu berhasil, aku langsung ke ruangan cctv. Ruangan itu tidak dikunci, aku langsung masuk dan menutup nya. Aku langsung melihat cctv yang ada diruangan ayah. Akhirnya aku berhasil mendapatkan wajah wanita tersebut aku langsung mengirimnya ke hp ku. Aku juga menghapus cctv yang mengarah saat aku masuk di kantor dan kakak yang sedang diluar. Aku menghapusnya dan memastikan itu hilang. Aku juga mematikan cctv yang aku lewati tadi. 

Aku langsung menuju sepeda motor dan menyusul kakakku yang sedang mengalihkan perhatiannya. Setelah jauh dari kantor ayah, aku melihat rekaman cctv tersebut kepada kakak. Aku dan kakak punya 3 bukti, pertama berduaan saat aku mau tampil, kedua rekaman cctv waktu ayah video call dengan wanita itu, dan ketiga berduaan di ruang kerja. Aku semakin kesal dengan itu. Aku memang iri ayah sayang sekali sama kakak. Tapi, aku tidak rela kalau ayah menyayangi wanita lain dan bukan anaknya. 

Hari itu kakakku menangis waktu perjalanan pulang. Aku sebenarnya juga ingin menangis dan marah. Tapi aku harus tegar walaupun aku berkaca-kaca. Sesampainya aku dirumah, aku langsung ke kulkas dan mengambil minum. Aku ke kamar dan mengirim video itu ke laptop. Dan saat itu aku punya ide, aku langsung ke tukang cetak foto. Aku mencetak foto wanita tersebut dengan ayah dan hanya wajahnya saja. Aku mencetak cukup banyak, bahkan aku memprint nya juga. Setelah itu, aku menunggu tengah malam. 

Lihat selengkapnya