Ayah Malaikatku Didunia

suci wulandari
Chapter #14

Kabur dari rumah

Setelah lama menenangkan hati dan diri. Aku langsung bergegas untuk pulang. Sesampainya aku dirumah, aku baru membuka pintu masuk ayahku langsung berdiri dari kursi di belakang pintu. Dan ayahku langsung menamparku. Aku kaget dan syok tiba-tiba ayahku menampar ku. 

Aku langsung masuk ke kamar. Aku sudah tidak tahan dengan keadaan itu, akhirnya aku kabur dari rumah. Aku meninggalkan surat di atas kasur, aku pergi saat tengah malam. Aku mengendap-endap saat mau keluar rumah. Aku lewat pintu samping rumah dan loncat di samping rumah. Aku hanya membawa uang gaji kerja dari tante lastri. Aku membongkar celengan ku, aku hanya membawa barang yaitu beberapa baju termasuk mukenah aku taruh di tas, dan aku membawa handphone dan laptop ku. 

Aku tidak membawa sepeda motorku. Aku berjalan dari rumah sampai keluar komplek. Malam itu sangat dingin sekali, padahal aku sudah pakai jaket. Akhirnya malam itu aku tidur di basecamp. Untung aku membawa kunci cadangan basecamp. Aku tidur semalam disitu, dan saat adzan subuh berkumandang. Aku langsung mencari masjid atau mushola terdekat. Dengan membawa tasku yang berisi barang-barang ku. Setelah menemukan masjid, aku sholat subuh sekaligus menumpang mandi di masjid. 

Setelah sholat subuh aku mematikan handphone ku. Agar orang tidak bisa melacak keberadaan ku. Setelah itu aku berjalan tanpa tujuan, aku bingung mau kemana. Akhirnya perut ku berbunyi karena berjalan terus. Akhirnya aku mencari makan, setelah jalan jauh. Akhirnya aku menemukan warung di pinggir jalan. Aku makan disitu dan membungkus untuk nanti juga. 

Ayahku mendatangiku ke kamar karena aku tidak turun sarapan. Terus ayahku melihat surat di kasur dan membaca nya. Ayahku lalu sadar ternyata dia tidak pernah memperhatikanku, memperdulikanku, dan mengasihi ku kasih sayang sebagai anak. Ayahku langsung menangis dan mencari ku di seluruh ruangan rumah. Saat mencari ku ayahku sempat jatuh di bagian tangga terakhir. Aku merasakan nya saat jalan, aku tiba-tiba terjatuh. Aku heran padahal tidak ada batu di jalan. Ayahku jatuh dan kakakku langsung menolong nya. Ayahku mencari ku ke rumah tante lastri, tapi aku tidak kesana. 

Saat teman-teman ku menjemput ku untuk sekolah. Kakakku yang keluar lalu dia bilang kalau aku pergi dari rumah. Teman-teman langsung syok dan panik, mereka semua membolos karena ingin ikut mencari ku. Aku pergi ke makam bunda ku, aku memeluk makam bunda ku. Dan cerita semua yang aku hadapi, setelah itu aku tiduran disamping makam bunda ku. 

"Memang ya bun, cerita dengan orang yang berada di dimensi lain sakit. Bunda bisa saja melihat ku kapan saja, tapi aku tidak bisa melihat bunda kapan saja." kataku dengan menghela nafas. 

Lihat selengkapnya