Arman Pratama, mahasiswa jurusan peternakan yang pemalu dan kikuk, baru saja mendapat tugas dari dosennya untuk merawat seekor ayam kampus yang terkenal bernama Nina. Arman bukan hanya merasa senang karena dipercaya dengan tugas ini, tetapi juga merasa khawatir karena Nina terkenal "istimewa"—ayam ini tampaknya bisa memahami bahasa manusia. Saat pertama kali bertemu, Arman mencoba berbicara dengan Nina di kandang kecilnya di kampus. Nina, dengan mata bulatnya yang cerdas, langsung merespons dengan mengangguk kecil seolah-olah mengerti apa yang Arman katakan. Arman merasa aneh tapi terhibur, meski tidak bisa menghilangkan perasaan aneh yang muncul saat dia berbicara dengan seekor ayam.