Tiana menghentikan langkah melihat Nova tegur sapa dengan seseorang pria, Tiana pernah sekali hampir berurusan dengan pria itu.
"Tia ada apa? Kenapa kamu lihat Nova seperti itu?"
"Miris aja, pria yang berbicara dengan Nova itu adalah seorang mucikari."
"Apa?" Ucap Shifa tercengang.
"Dulu aku hampir saja berurusan dengannya."
"Kenapa mesti berurusan di kampus sih! kenapa gak diluar aja sekalian."
"Itulah Shifa sampai aku bilang sungguh miris."
Sedang Nova dan pria yang ia panggil bang Gery itu masih berbincang hangat.
"Bang Gery gak usah ke kampus, telpon aja bang kalau ada yang tau gimana!"
"Habis kamu gak bisa di hubungi."
"Ada apa sih bang?"
"Biasa! ada klien buat lo."
"Tumben buat gue."
"Yang dia cari tipe kayak lo Nova, budgetnya lumayan loh! 20 juta,"
"Wow, beneran bang,"
"Masa, abang bohong! Gimana?"
"Oke bang masa gue tolak duit segede' itu."
"Tapi ingat ya 30 persennya buat abang."
"Pasti lah! Tenang aja."
"Di tempat biasa malam nanti, dandan yang cantik."
"Oke deh."
"Baiklah, Abang balik dulu."