Setelah Nova pulang, Shifa menjadi suntuk sendiri dua hari bersama Nova sempat berbagi cerita kini timbul rasa sepi.
Sesaat kemudian bunyi ketukan pintu mengusiknya entah siapa hari ini ia tidak punya janji, mungkin yang datang tukang pos atau kurir mengantar paket, Shifa bangkit ogah-ogahan membuka pintu.
"Tari," Apa gerangan yang membawa Tari kesini? gumam Shifa.
"Tari ayo masuk, kalau kamu cari Nova, Nova sudah pulang pagi tadi."
"Jadi Nova sudah pulang, tapi ia nggak ke apartemen."
"Tadi dia dijemput."
"Di jemput, sama siapa?"
"Seorang pria, tadi Nova sempat menolak tapi pria tadi ngebujuk akhirnya Nova pergi, oh ya kalau gak salah dengar namanya Gery."
Ya ampun Nova lukamu belum sembuh seharusnya tolak saja klien dari bang Gery, desah batin Tari penuh sesal ke sahabatnya itu.
"Shifa boleh nggak aku disini sampai sore nanti, aku pengen istirahat disini."
"Tentu saja boleh, datang kapan pun kamu mau aku malah senang, lagian sejak Nova pulang tadi aku gabut sendirian di rumah."
"Maaf merepotkan."
"Tidak apa-apa, tapi kamu tidak terlihat seceria kemarin ada apa Tar?Mukamu pucat matamu juga sembab."
"Aku cuma butuh istirahat."
"Ya sudah kamu istirahat dikamar, akan ku buatkan sup ku bangunkan kalau supnya matang,"
"Terimakasih Shifa."
***
Penari erotis.
Malam ini Nova tetap bekerja tidak seperti biasanya jika ia melayani di atas ranjang kini sang klien hanya meminta jasanya menjadi penari di hadapan tamu.
Memakai lingerie Arabian cosplay hanya bagian dada dan area bawah saja yang tertutup dari balik cadar biru tipis kliennya masih bisa menikmati senyum manis sang dara.
Ia bergelayut manja di tiang besi metalik, meliuk-liukkan tubuh begitu piawai meski menggunakan high heels, tariannya makin panas ketika disk jokey di meja spinning mulai meninggikan ritme dentuman musik, malam ini show tiga penari striptis dihadapan tamu-tamu pilihan, mereka dari kalangan pengusaha dan pejabat.
Tubuhnya mulai berpeluh ketika telah berjam-jam menari.
Nova tinggal menyelesaikan waktu tariannya sesuai jam kesepakatan hingga lelahnya tak terbendung ada seseorang pria yang mengulurkan tangan memintanya turun bak gayung tersambut akhirnya bisa melepas lelah sang pria menggenggam tangan Nova membawa duduk diantara tamu-tamu itu.
"Ini minumlah," Pria muda diantara tamu itu adalah anak seorang pengusaha yang membawa Nova duduk dan menawarkan minum.
"Maaf aku pengen minum softdrink saja."
"Minum ini sedikit saja."
Bang Gery yang turut bergabung mengerjapkan mata pada Nova maksud agar patuh pada permintaan klien.