Ayam Kampus Story

Sukma Maddi
Chapter #23

True Friend

Tari berada di ruang konsultasi dokter, rasa ingin tau tentang kondisi Shifa membawanya ke ruangan itu. Berhadapan dengan Dokter wanita, sebenarnya ia cemas jika kabar yang bakal ia dengar tidak mengenakkan.

"Saya senang akhirnya ada yang datang membesuk Shifa," ungkap sang dokter.

"Selama ini kami hanya tidak tau kondisi dan keberadaan Shifa Dok, dia juga terus menutupi dari kami tentang penyakitnya, dan untuk kedepannya saya dan yang lain akan rajin menjenguk."

"Syukurlah. Memang harus ada orang yang menguatkan dan mendukungnya melewati masa ia berjuang melawan penyakitnya."

"Lalu bagaimana kondisi Shifa Dok? Apa ia bisa segera sembuh."

Sang Dokter menarik nafas panjang lalu di hembuskan perlahan.

"Dari kacamata medis, kecil kemungkinan untuk dia bisa sembuh."

"Ya, Allah," lirih Tari sambil mengusap dada.

"Kangkernya sangat agresif dan telah menjalar ke organ vital lain."

"Lalu kemungkinan terburuknya Dok?'" Tari menatap mata Dokter rasanya hanya ingin mendengar harapan.

"Penyakit kangker stadium akhir, tubuhnya sangat lamban merespon obat, kondisi tersebut kemungkinan terburuk adalah kematian."

Tari mengusap dada "Rupanya telah separah itu Dok."

"Dari diagnosa medis karena penyakit itu Shifa tidak akan lama untuk bertahan hidup, tapi sekecil apapun harapan kita harus tetap optimis."

Dokter mengusap punggung tangan Tari melihat sahabat dari pasiennya menitikkan air mata

"Ini hanya prediksi medis yang menentukan adalah Tuhan, tolong tetaplah berada di sisinya, hibur hatinya, jika ada ke inginan kecilnya bantulah ia untuk mewujudkan."

"Aku dan yang lainnya akan berusaha Dok."

"Dan, oh ya! Dengar-dengar dari pihak administrasi jaminan kesehatan dari pemerintah sudah limit di pakai Shifa. Sebenarnya harus di sampaikan pada walinya, tapi Shifa tak ada wali untuk menanggung, Shifa menjanjikan penjualan rumah untuk biaya rumah sakit hanya minta waktu sampai rumahnya laku terjual,"

"Baiklah Dok, saya akan mencari jalan keluar."

Seperti lengkap sudah penderitaan Sahabatnya. Jatuh sakit, tidak ada keluarga dan uang. Tari benar-benar merasa sesak di dadanya merasai penderitaan Shifa. Mengapa gadis sebaik dia harus merasakan penderitaan seperti ini?.


Lihat selengkapnya