“Kenapa aku di sini?” Azula dengan ogah-ogahan menyikat lantai kolam renang yang dipenuhi dengan lumut. Kedua tangannya serasa mau copot karena dari tadi menyikat lantai kolam renang tapi tidak selesai-selesai. Harusnya saat ini dia sedang makan crêpe di cafe baru bersama Alin, bukan berkutat dengan lumut hijau yang bisa membuatnya terpeleset kalau meleng sedikit saja saat berjalan. Azula menggerutu sendiri, sebenarnya siapa sih yang mencantumkan namanya untuk bersih-bersih kolam renang? Padahal Minggu lalu dia baru saja ikut perwakilan kelas untuk membersihkan auditorium. Dengan curiga Azula melirik ke arah Runa yang sedang serius menyikat lantai kolam renang. Si tengil itu kah yang melakukannya?
Mungkin karena merasa ada yang menatapnya dengan aura menyeramkan, Runa menoleh tepat ke arah Azula. Untuk beberapa detik mereka saling menatap.
“Cih,” Azula melengos lalu kembali menyikat lantai kolam renang.
Runa yang tidak tahu apa-apa hanya mengangkat kedua bahunya dengan cuek. Dia menoleh lagi ke arah Azula, niatnya untuk sekedar menyapa gadis itu. Tapi Runa mengurungkan niatnya saat melihat Raka menghampiri Azula dengan langkah mundur seperti undur-undur sambil terus menyikat lantai kolam renang. Diam-diam Runa memperhatikan keduanya.
“Azula, mau makan siang bareng?” tanya Raka begitu berhadapan dengan Azula.
Azula langsung berhenti menyikat lalu menatap Raka dengan mata berbinar, “Mau, makan apa?”
Raka tersenyum geli, Azula ini memang paling nggak bisa nolak makanan. “Tunggu aja nanti di rooftop.”
“Kenapa rooftop?” tanya Azula bingung. Gedung utama SDHS memiliki empat lantai, ditambah kalau hari libur begini lift sekolah sengaja dimatikan, nanti yang ada Azula lapar lagi setelah turun dari rooftop.
“Ada deh, mau nggak?” jawab Raka agak menghindari tatapan mata Azula karena tiba-tiba merasa gugup. “Nanti pulangnya aku traktir crêpe deh.” Lanjutnya sambil menaik turunkan alisnya.
“Oke!” sahut Azula setuju, kebetulan hari ini dia memang ingin makan crêpe.
“Ya udah yuk, kamu mau nunggu di sini atau ikut aku beli makan?”
“Lah, emang udah boleh istirahat?” Azula celingak-celinguk memperhatikan peserta bersih-bersih lain sudah mulai naik ke tepi kolam renang.
“Kamu terlalu fokus bersih-bersih ya?” Raka tertawa, lalu naik ke tepi kolam renang lebih dulu agar bisa membantu Azula. Tapi ketika Raka telah berhasil naik ke tepi kolam renang dan berbalik untuk membantu Azula naik, gadis itu ternyata baru saja berhasil naik ke tepi kolam renang dengan mudahnya. Raka hanya bisa menatap Azula dengan terbengong-bengong.
“Aku tunggu di sini aja ya.” Kata Azula menyadarkan Raka yang masih bengong menatapnya.