Sejak siaran langsung yang dilakukan personil band sekolah, nama Azula dan Runa jadi trending di seluruh angkatan SDHS. Runa yang selama ini dikenal sebagai ketua OSIS yang disiplin dan tegas tanpa diduga mendaftarkan diri untuk ikut tampil bersama band sekolah dan memilih seorang gadis untuk berduet dengannya. Berbagai rumor muncul di sana-sini, kebanyakan dari rumor itu adalah Runa sang ketua OSIS akhirnya menemukan cinta.
Yang membuat berita ini begitu menggemparkan adalah kenekatan Runa. Sudah menjadi peraturan bagi siswa-siswi yang menjadi pengurus OSIS, dilarang menjalin hubungan spesial dengan sesama pengurus OSIS atau murid biasa. Kalau melanggar peraturan itu maka pelanggarnya akan dikeluarkan dari OSIS dengan tidak hormat dan mendapat point hukuman yang lumayan banyak.
Tapi selain itu ada hal lain yang membuat Emily sangat cemas. Hatinya gundah gulana sampai tidak bisa tidur karena untuk pertama kalinya Runa menunjukkan dia sedang tertarik dengan seorang gadis. Selama ini Runa hanya sibuk belajar dan mengurus kegiatan OSIS. Entah kenapa Emily merasa kalau posisinya terancam. Memang hubungannya dengan Runa hanya sebatas sahabat, bahkan Emily merasa kalau posisi Dirga lebih tinggi dibandingkan posisinya di hati Runa, terbukti kalau Runa itu lebih terbuka pada Dirga. Maka dari itu Emily tidak ingin posisinya semakin terancam.
Azula, gadis itu adalah lawan yang tangguh. Diam-diam, Emily mencari tahu tentang Azula. Dia jago olahraga dan cantik walaupun wajahnya selalu terlihat judes, nilai-nilai pelajarannya lumayan tinggi. Tapi menurut Emily yang membuat Azula lebih menarik adalah fobia membuka pintunya yang membuat rasa ingin melindungi tumbuh tanpa bisa dikontrol, apalagi kalau itu cowok-cowok yang hatinya gampang lemah melihat cewek lemah.
“Kamu mau diem terus sampai kapan, Emily?” tanya Runa akhirnya karena gadis yang sudah lama menjadi sahabatnya itu tidak berisik seperti biasanya.
Emily kesal setengah mati pada dirinya karena hanya dengan ditanya seperti itu oleh Runa dia jadi senang luar biasa. Tapi dengan cepat Emily mengontrol ekspresinya. “Maksud kamu apa sebenarnya?”
“Yang mana?” tanya Runa tak paham.
“Live Instagram sama anak band kemarin.” Jawab Emily.
“Oooh, jadi dari kemarin kamu diemin aku hanya gara-gara masalah itu?” tebak Runa tanpa merasa berdosa sama sekali pada Emily.
Emily tersentak, “Hanya kamu bilang?” tanya gadis blasteran Inggris-Korea itu akhirnya tidak bisa menahan emosinya, “kamu bisa saja dikeluarkan dari OSIS saat ini juga!”
“Apa?” Runa mengerutkan dahinya bingung dengan perkataan Emily, “kenapa aku harus dikeluarkan dari OSIS?”
“Apa kamu lupa dengan peraturan OSIS nomor 10?”
Runa mendengus geli, “Jadi kamu berpikir kalau aku dan Azula punya hubungan spesial?”
“Apa lagi kalau bukan itu!” Emily mencebik.
Runa tertawa, memamerkan giginya yang putih dan rapi, “Pak Haris nggak akan semudah itu salah paham, beliau pasti tahu kalau murid kesayangannya ini sedang menikmati masa SMA-nya.” Katanya dengan percaya diri, pemuda itu berjalan mendekat lalu mengacak gemas puncak kepala Emily, “aih dasar dari dulu nggak pernah berubah sukanya khawatiran mulu!”