Beberapa hari setelahnya, semua siswa dan siswi kembali bersekolah setelah kenaikan kelas atau pindah ke sekolah yang lebih tinggi.
Binar dari semalam sudah terbayang tentang suasana di sekolah barunya. Ia harap, masa lalunya di SD dan SMP tidak akan terulang lagi dan ia mendapat teman yang bisa menerima apa adanya.
"Selamaaat pagiii Binaaar! Kita satu sekolah, kan?" Sapa Balia saat melihat Binar sudah rapi dengan seragam putih birunya. Orang yang disapa menoleh pada Balia dan mengacuhkannya.
"Mau berangkat bareng sama gue, kan?" Balia lagi-lagi bertanya, sementara Binar sibuk membenarkan kerudungnya setalah helm berwarna hitam sudah dikenakan.
"OGAH!" Binar langsung menutup kaca helm dan naik ke jok motor bersama dengan Ayahnya.
"Gue yakin suatu saat kita akan berangkat sekolah bareng!" Gumam Balia dalam hati.
"Woy! Suruh buka gerbang bukan bincang-bincang pagi!" Dean berteriak dari dalam mobil dan berjalan pelan meninggalkan Balia yang masih tercenung.
"Sabar! Gue belom pake sepatu!" Balia berlari ke dalam untuk memakai sepatu juga mengambil tasnya. Secepat kilat ia berlari ke ruang tengah untuk menghabiskan susu dan meletakkan kotak makan yang entah berisi apa ke dalam tasnya.
Balia berjalan ke depan rumahnya, mobil itu pasti sekarang sudah berada di depan komplek. Kebiasaannya hampir setiap hari selalu olahraga mengejar mobilnya sendiri.