Rabu setelah ekstrakulikuler pramuka wajib. Setelah habis ashar biasanya ekskul pilihan baru di mulai.
Hari ini Binar dan Balia ekskul di hari yang bersamaan. Balia turun dari tangga dengan rambut yang sedikit basah sambil menenteng sepatunya, orang itu baru saja selesai dari masjid untuk sembahyang ashar. Sementara Binar dan Dila baru mau naik dan tidak sengaja berpapasan dengan Balia saat di tangga.
"Balia ganteng ya, Nar." Dila yang melihat tersenyum. Binar memutar bola matanya malas, urung menanggapinya.
Setelah shalat ashar dan sedikit berbincang dengan Dila. Sejujurnya Binar sedikit tertekan dengan ekskul yang satu ini. Ia tidak pandai menari seperti teman-teman yang lainnya. Binar juga mudah lupa dengan gerakan detailnya.
Ketua Saman memanggil semuanya di lapangan, hari ini dimulai dengan mengitari lapangan bersama anak basket. Semuanya berbaris, mulai berlari sambil berteriak 'aku anak saman' tak lupa kakak kelas dua belasnya menyemangati sambil duduk-duduk manis.
Binar terengah saat sudah mengitari lapangan tiga putaran. Semuanya duduk di lapangan sambil meluruskan kaki agar tidak pegal.
Setelah itu semuanya masuk ke aula untuk meneruskan latihan. Binar dan Dila masuk ke tim c karena gerakannya masih kurang, masih banyak masukan dari kakak kelas yang memperhatikan. Seperti kurang senyum, gerakannya terlalu lambat, terlalu cepat, tidak kompak dan sebagainya.
Binar dan timnya memperhatikan tim lain dalam latihan. Gerakan mereka kompak dan indah. Membuat semua mata yang melihatnya kagum terpesona.
Tim c kali ini berdoa agar tidak latihan maju ke depan. Binar gemetar karena sejujurnya ia belum siap, begitupun dengan tim satu regunya.
Tim c kali ini bisa bernapas lega setelah ketua saman itu menyuruh mereka semuanya berkumpul membuat lingkaran. Ketua Saman yang satu ini ramah, dia suka cerita apa saja yang membuat orang lain tertawa.
Kadang semuanya main jujur-jujuran, tentang siapa yang paling tampan di angkatan, atau siapa yang sedang dekat dengan seseorang.
"Oh, iya. Anak kelas sepuluhnya jangan lupa sapa anak kelas sebelasnya. Kan biar kalian kenal juga. Kalo perlu follow aja instagramnya." Sedari awal masuk ekskul ini, semua anak saman wajib menyapa kakak kelasnya dengan alasan untuk saling mengenal. Kadang Binar pun takut untuk menyapa kakak kelas yang lambat laun hanya menyunggingkan bibirnya ketika disapa. Tapi tidak semuanya seperti itu. Beberapanya tersenyum ramah sambil membalas sapaannya.
"Kelas sebelas juga nggak boleh sombong sama adek-adeknya. Saling mengenal ya, kalian." Perempuan itu mengeluarkan handphone dari tasnya.
"Iiiyyyyaaaaa kaaaakkkk." Semua kompak menjawab.