Balia POV
Nggak semua tokoh yang ada di awal itu spesial. Gue lupa cerita tentang anak baru di kelas ini. Namanya Putri.
Yang gue liat dari pertemanan Putri dan Binar waktu diawal. Gue liat-liat, Binar itu gengsi banget setiap mau ngedeketin Putri. Beda sama yang lain yang udah nanya-nanya dan kepo kenapa mau pindah ke sekolah ini.
Tapi lambat laun mereka bisa akrab dan malah suka debat, bikin kepala gue pusing
Setiap pulang sekolah Putri selalu bilang. "Nar, Lo pulang nggak. Kalo pulang ayo mesen ojol."
"Nggak, gue nginep." Sambil duduk di bangku depan dan mainin ponselnya.
Kenapa gue sebegitu merhatiin Binar? Bukan masalah itu. Tapi di mana dia selalu bilang. "Nggak, gue nginep." Pasti di sampingnya ada gue. Sampe ujungnya Binar marah-marah karena mau ditinggal sama Putri gara-gara dia lelet banget.
Sampe depan gerbang pun mereka berdua suka saling bantu nyari ojol.
"Nar, bantuin nyari ojol, mata gue nggak keliatan."
"Iya, tapi Lo jangan tinggalin gue."
"Iya."
Si Putri mengingkari janji, setelah menemukan ojolnya dia pun langsung pulang ke rumah. Sementara Binar harus celingukan nyari ojol yang tiba-tiba aja langsung cancel pesenannya. Udah gitu handphone-nya nggak pernah punya kuota. Miris.
Untungnya setiap pesanan Binar yang di cancel, gue selalu mengajak Binar untuk pulang bareng.
"Nar, di cancel ojol? Emang enak! Ojolnya tau kali kalo penumpangnya nggak asik diajak ngomong."
"Baliaaa!!!"