Balia pagi ini sudah siap dengan baju putih abu-abunya. Orang itu mencari kunci motor dan sudah menggendong tas dibahunya.
"De, kunci motor di mana?" Balia mengetuk kamar Dean yang masih terkunci. Orang di dalam sana membuka pintu kamarnya.
"Kenapa selama ini Lo lebih pilih berangkat bareng kak Binar daripada sama gue?"
"Karena, di mana-mana cowok itu kalo berangkat sekolah sama cewek biar keliatan nggak jomblo. Nggak asik nganterin adik sendiri ke sekolah! Udah, mana sini kuncinya."
"Cari aja sendiri!" Dean menutup pintu dan kembali memakai perlengkapan sekolahnya.
Balia menghembuskan napas kasar. Ia membuka laci meja dan tersenyum lega. Untung kuncinya tidak ke mana-mana. Sambil berjalan keluar rumah Balia melirik jam dinding di atas sana. Ternyata baru jam enam kurang lima belas menit. Apa Balia kepagian, ya?
Orang itu cepat-cepat memakai sepatu dan membuka pintu pagarnya. Menyadari Binar yang sedang berdiri di depan sana. "Selamat pagiii!" Balia berteriak dari dalam pintu pagarnya, orang di depan sana mencari keberadaan Balia, celingukan.
Setelah membuka pintu pagarnya ia berjalan ke garasi, mengambil motornya.
Binar memberikan bekal pada Balia saat orang itu sudah bersiap untuk berangkat sekolah.
"Buuu, aku sama Binar berangkat sekolah, yaaa. Assalamualaikum! Ayo Nar, naik!" Balia pamit pada Ibunya Binar yang sedang menyapu di luar.
"Tapi kan, gue nggak-"
"Naik!" Balia memelototi Binar yang masih berdiri. Orang itu langsung naik dan memakai maskernya, tak lupa mengeratkan jaket krem kesukaannya.
-
Pelajaran hari ini setelah selesai silent reading dilanjutkan dengan membentuk kelompok untuk membuat kerajinan dari bahan limbah.
Menyebalkan sekali, saat Binar dan Balia berada dalam kelompok yang sama. Kelompok mereka kedapatan rotan sebagai bahan limbah.
Waktu dua jam hanya digunakan untuk berdiskusi mengenai apa yang akan dibuat. Balia menghembuskan napasnya kasar saat tidak memiliki ide apa-apa.
Sementara Binar dan Naya izin ke koprasi untuk membeli pulpen. Sebenarnya alasan saja, bahkan Binar selalu mengantongi pulpen di kantongnya dari kelas saat dia ingin jajan ke kantin.
Binar membeli beberapa makanan dan mengantonginya di dalam rok. Sementara Naya menyimpan makanannya di dalam kantong baju sebelah kirinya.