B A L I A

Wulansaf
Chapter #30

D U A P U L U H S E M B I L A N

Tanggal merah kali ini hanya sehari. Tapi setidaknya cukup untuk istirahat dan bisa mengerjakan tugas dari rumah dengan santai. 

  Binar pagi ini juga sudah bangun dan mandi, sehabis itu ia langsung ke rooftop rumah Balia untuk menyiram tanamannya. 

  "Selamaaat pagiii ciptaan Tuhan paling indaaah!" Balia menatap bunga-bunga Binar yang sudah mulai tumbuh. Binar yang berada di ambang pintu mengernyit melihat tingkah Balia. 

  Orang itu meletakkan laptop di meja dan mulai mengetik sesuatu. Sementara Balia menghampiri Balia di meja, memasang kaca matanya dan menatap Binar yang sedang sibuk mengetik sesuatu. 

  "Selamaaat pagiii! Kira-kira kamu tahu nggak? Kenapa saya sering dicuekin sama sahabat saya sendiri?" 

  "Karena Lo nyebelin, Balia!" Binar menoleh, mendapati wajah tampan Balia yang tengah menatapnya. 

  "Apa liat-liat? Ganteng ya gue kaya artis Korea." Binar yang mendengar bergidik geli, orang di depannya entah kenapa terlalu percaya diri.

  "Baliaaa...Baliaaa!!" 

  "Aduh, emak-emak ribet banget orang lagi ngobrol juga. Tunggu bentar." Balia berdiri dan meninggalkan Binar sekarang beralih pada tanamannya.

-

  "Gue liat-liat ada yang beli handphone baru, nih!" Balia melirik handphone baru yang dipegang Papinya. 

  "Aku beliin juga dong, Pi! Handphone aku memorinya hampir penuh." Balia duduk di depan Papinya. 

  "Games trus kamu di download." 

  "Lah, jangan nyalahin games. Orang gara-gara followers Instagram aku bertambah, jadi memori handphonenya abis. Sebentar lagi juga aku jadi selebgram." Balia asal bicara, mendekat pada Papinya yang sedang mengutak-atik ponsel barunya.

  Papinya mendongak, menatap Balia dengan bingung. Minta dijelaskan bagaimana caranya. "Makanya Pi, jadi polisi gaul jangan kudet, kerjaannya cuma bisa nangkep penjahat doang." Mendengar itu Papinya langsung melepaskan sendal dari kakinya, bersiap memukul Balia. 

Lihat selengkapnya