Mulai saat ini, aku mengklaim sebagai stalker sejati dari seseorang yang berada di balik akun bernama ‘Semenjana’. Mendeklarasikan juga sebagai perempuan paling bucin menurut versiku. Sumpah, ini terdengar sangat menjijikkan. Sebab, sosok itu benar-benar racun bagiku. Menimbulkan efek yang tak main-main. Ada banyak tulisan yang sengaja aku buat hanya untuknya. Tambahannya, aku semakin lihai dalam bermain-main dengan kata.
Sambatku tersalurkan bebas dengan cara menulis. Bergalau ria dengan mem-posting setiap kalimat-kalimat puitis—menurutku—menjadi hobi tambahan selain membaca buku fiksi. Satu hal lagi yang tak boleh terlewatkan; meninggalkan like pada setiap tulisan sampai ke akar-akarnya. Kendati tak pernah melihat wujud nyatanya seperti apa, bagaimana dia tersenyum atau raut wajahnya ketika merasa kesal karena sesuatu. Dia tetap menjadi seseorang yang aku kagumi.
“Hei! Senyum-senyum terus dari tadi. Emangnya, lagi lihat apa, sih?”