Babad Tanah Majapahit

Ma'arif
Chapter #3

Banyak Widya

Sementara di perkemahan, tampak beberapa prajurit sedang menguliti harimau yang didapat oleh Raden Wijaya. Sedangkan di pinggir a kelihatan Banyak Widya sedang duduk gelisah, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Sudah menjelang sore begini, belum pulang juga Raden Wijaya," gumamnya.

Tiba-tiba dari dalam hutan empat orang prajurit yang ditugaskan untuk kembali menemani Raden Wijaya berburu, tampak berjalan tergopoh-gopoh menuju ke arah Banyak Widya.

"Ampun Tuanku Banyak Widya, kami tidak menemukan Gusti Raden Wijaya. Sudah kami coba mencari dan masuk ke dalam hutan, hingga sore begini tak kunjung menemukan Gusti Raden Wijaya, Tuan," ucap salah seorang dari mereka, sambil mereka melakukan sembah Hormat terlebih dahulu.

"Apa! Bagaimana kalian ini hah! Bukankah kalian bertugas menemani beliau!" bentak Banyak Widya. Air mukanya berubah merah padam. Sementara keempat prajurit tersebut bergetar ketakutan.

"Ampun, Tuanku Banyak Widya. Sekembalinya kami mengantar Harimau itu. Kami menuju tempat Gusti Raden Wijaya menunggu seperti yang beliau katakan. Namun kami tak menemui beliau ada disana. Kemudian kami menelusuri bekas jejak-jejak beliau akan tetapi di pertengahan hutan jejak itu putus. Lalu kami memutuskan kembali ke sini mengabarkan kepada Tuan," ucap prajurit tersebut dengan suara bergetar ketakutan.

Banyak Widya terdiam tidak menjawab keterangan salah satu prajurit tadi. Wajahnya tampak gelisah memikirkan apa yang terjadi dengan Raden Wijaya.

"Baiklah, sekarang juga antar saya ke tempat terakhir kalian bertemu Raden Wijaya. Ajak semua prajurit, kecuali dua orang untuk menjaga perkemahan ini, ayo, lekas kita berangkat," ucap Banyak Widya. Sambil beranjak dari tempat duduknya lalu menuju kemah untuk mengambil pedang dan busur beserta anak panahnya.

Sedangkan prajurit yang tadi melapor bergegas menuju ke tempat para prajurit yang lainnya untuk memberitahukan untuk segera bersiap-siap mencari Raden Wijaya.

Lihat selengkapnya