Babi-babi Berburu Emas (Cerpen Pilihan Editor #2)

Oleh: Khairul Azzam El Maliky

Blurb

Babi-babi berburu emas di ladang lelaki baya itu. Galian tanah berhamburan ke mana-mana. Ubi jalar digasak oleh kawanan babi yang keluar dari hutan. Mereka menggasak ladang-ladang warga karena persediaan makanan di dalam hutan semakin menipis. Tidak hanya di ladang lelaki baya tapi juga di ladang warga kampung yang lain. Sebagian pohon pisangnya bertumbangan karena serangan babi hutan.
Setiap lelaki itu menebarkan bibit ubi jalar yang baru, ajaib ubi jalarnya bertumbuhan. Buahnya besar-besar. Pantas saja babi hutan yang kelaparan menggasak seluru ubi tanpa menyisakan sedikit untuk lelaki pemilik ladang itu. Namun lelaki itu seperti tidak mempermasalah si babi hutan yang mencuri ubi jalar dan singkong miliknya. Karena babi hutan sama dengan manusia yang juga membutuhkan makanan. Apalagi hidup mereka berada di dalam hutan.
Untuk yang ketiga kalinya babi hutan kembali menyerang ladang-ladang ubi jalarnya. Daun-daunnya yang bisa digunakan sebagai lalapan sambal berserakan di mana-mana seperti pukat yang diterkam buaya. Ubi jalar yang hendak dijualnya ke pasar pun habis dicuri oleh babi hutan. Lelaki itu pun rupanya agak kesal karena tidak sebiji pun ubi yang tersisa untuk dirinya. Seluruhnya digasak oleh babi hutan ke dalam hutan. Lantas dia hendak mencangkul tanahnya. Saat itu ujung cangkulnya membentur sesuatu yang keras. Benda itu mengeluarkan cahaya yang berkilau. Lelaki itu pun penasaran. Alhasil ujung cangkulnya lecet sedikit saking kerasnya benda yang tertimbun tanah itu.
Benda apakah itu? Kenapa babi-babi menggasak tumbuhan ubi jalarnya?

Lihat selengkapnya