Babi Bujang

Nara Senandika
Chapter #10

Bab 9 - Grup Sekolah, Grup Nyinyir

Aku kadang mikir, apa sih esensi dari grup WhatsApp alumni sekolah?

Apakah untuk menjaga tali silaturahmi?

Apakah untuk berbagi kabar gembira?

Atau sekadar arena adu nasib siapa yang lebih cepat menikah dan punya anak?

Jawabannya baru kutemukan setelah aku nekat buka grup alumni SMA, grup yang namanya masih polos banget:

"Teman Sejati '06"

Padahal kenyataannya... sejatinya sudah saling nggak kenal.

Begitu aku scroll, yang kutemukan adalah parade panjang update kehidupan orang lain.

Pagi-pagi udah ada yang kirim foto:

"Anakku juara 1 lomba mewarnai tingkat kecamatan, guys!"

Sorenya ada lagi yang posting:

"Anniversary ke-5. Semoga langgeng selalu, kami!"

Malamnya...

ada yang update foto makan malam keluarga di restoran fancy, lengkap dengan caption filosofis:

"Keluarga adalah tempat pulang terbaik."

Dan di tengah semua itu... aku.

Dengan jemari kaku, cuma bisa ketik:

"Wkwkwkwk."

Nggak ada yang bales.

Nggak ada yang kasih emot ketawa.

Yang ada cuma sunyi.

Sunyi yang lebih kaku daripada bantal hotel murah.

Saking kikuknya, aku pernah coba ikut nimbrung.

Ada yang posting foto bayi lucu.

Semua orang komen panjang-panjang:

"Masyaallah gemesin!"

"Lucu banget, kayak boneka!"

Aku ikutan komen:

"Gemes banget, kayak aku waktu kecil!"

Hening.

Bahkan admin grup yang biasanya suka spam stiker juga nggak kasih stiker.

Aku langsung sadar:

Mungkin aku sudah dianggap spesies lain di habitat ini.

Tapi bagian paling ajaib adalah...

selalu ada satu orang yang nggak pernah nongol pas ngucapin ulang tahun siapa pun,

nggak pernah komen pas ada yang lahiran,

tapi langsung muncul kalau ada drama kecil.

Misal, ada yang typo nulis status:

"Semoga tetap langgeng ya mas bro."

Lalu ada yang komen:

"Maksudnya 'tetap langgeng' apa 'tetap langgang'? 😂"

Langsung rame.

Langsung debat.

Langsung ribut soal perbedaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Aku?

Aku cuma baca sambil makan biskuit, sambil mikir:

"Kapan ya grup ini berubah jadi grup jualan skincare?"

Karena biasanya, setelah drama ecek-ecek...

pasti ada yang mendadak promosi:

"BTW guys, mumpung rame, aku mau jual serum anti penuaan. Langsung DM ya!"

Sungguh, evolusi grup alumni itu indah.

Dari silaturahmi... ke jualan... ke debat... ke ghosting massal.

Dan di tengah itu semua, masih ada aku.

Masih dengan satu senjata pamungkas:

"Wkwkwkwk."

Tapi puncak kehebohan grup itu... terjadi tanpa aba-aba.

Siang hari biasa, saat semua orang sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba muncul satu pesan dari salah satu anggota yang dulu populer banget zaman SMA:

"Guys, doain ya... Aku sama istri kayaknya mau pisah."

Seketika suasana grup berubah drastis.

Yang tadinya isinya pamer foto anak naik sepeda baru,

yang tadinya cuma debat receh tentang kata "langgeng" atau "langgang",

mendadak semua orang mendadak khusyuk.

Ada yang langsung kirim emot sedih.

Ada yang sok bijak, komen panjang kayak mau ngisi seminar:

Lihat selengkapnya