Kalau ada lomba dunia buat bujang paling santai, mungkin aku bisa masuk tiga besar.
Kenapa?
Karena aku punya satu senjata rahasia:
Checklist Bujang Bahagia.
Sebuah daftar ajaib yang selalu kupegang erat, buat ngingetin diri sendiri, bahwa kebahagiaan itu nggak melulu soal status di undangan.
Item pertama di checklist:
Bisa makan apa aja kapan aja tanpa debat panjang.
Mau makan mie instan tiga kali sehari?
Bisa.
Mau sarapan pakai sate kambing?
Bisa.
Mau makan keripik singkong jam tiga pagi sambil nonton dokumenter paus biru?
Sangat bisa.
Tidak ada yang komplain.
Tidak ada yang merebut remote televisi.
Hanya aku, mie instan, dan paus biru di televisi.
Item kedua:
Tidur segalak yang aku mau.
Tidur melintang, tidur serong, tidur dengan posisi tengkurap kayak astronot mendarat darurat — semua sah.
Nggak ada yang ngomel karena tempat tidur diklaim sepenuhnya.
Nggak perlu rebutan selimut.
Kalau kedinginan, tinggal ambil jaket bekas buat selimut tambahan.
Kalau kepanasan, tinggal gulung diri kayak lumpia.
Item ketiga:
Libur drama harian.
Tidak ada:
"Kamu kenapa sih hari ini?"
"Kamu kayaknya beda."
"Kamu lupa hari penting apa hari ini?"
Semua hari terasa biasa.
Tidak ada kejutan berbahaya.
Tidak ada hukuman diam berjilid-jilid.
Kalau ada drama, ya cuma drama Korea favorit yang bisa kutonton sambil ngemil kacang goreng.
Baru tiga item, aku sudah merasa kayak orang paling beruntung di dunia.
Dan checklist ini masih panjang.
Sangat panjang.
Karena bahagia itu... kadang sesederhana punya camilan kesukaan tanpa ada yang ngintip dari balik pintu
Item keempat:
Punya waktu me-time sebanyak stok kopi di rak.
Kalau mau jalan ke taman sendirian sambil bawa buku, bisa.
Kalau mau nonton film horor tengah malam tanpa ada yang minta ganti jadi film romantis, bisa.
Kalau mau bengong di kamar sambil dengerin suara hujan sampai ketiduran, bebas.
Me-time itu barang mahal.
Dan aku... punya banyak.
Item kelima: