Blurb
Katanya, cinta itu ada karena terbiasa. Katanya, lho. Tapi menurut Bhregitta Ifandari, terbiasa bersama Bos Pesolek macam Barra Herdiyanto enggak akan menimbulkan cinta. Bagaimana hal itu mungkin terjadi kalau dirinya kalah telak dengan segala perawatan tubuh, masker, juga bermacam-macam merk yang Barra hapal di luar kepala.
Barra ini jelmaan perempuan mungkin di masa lalu. Ah, ini belum seberapa.
Regi pikir, menandatangani berkas yang memang harus ia pertanggungjawabkan, maka masalah akan selesai. Ia jalankan sesuai dengan poin yang tertera di kontrak, menjalani hidup damainya seperti biasa, me-lobby banyak calon pembeli mobil agar rekeningnya bertambah gendut setiap harinya. Itu bukan hal yang mustahil, kan?
Pikirnya begitu.
Regi lupa dengan siapa dia berurusan. Maha benar Barra selalu punya seribu satu perintah yang membuat Regi kembali duduk di bar stools, menikmati secangkir teh dan bercerita banyak hal dengan pria itu. Lengkap dengan wajah sang pria yang mengenakan sheet mask.
Di atap yang sama.
Di waktu yang sama.
Dalam batas waktu yang tak lama.