Blair kembali disibukan dengan rutinitas kantor dan juga kuliah setelah selesai menyelenggarakan acara lamaran. Kini hampir semua teman kantornya tahu kalau dirinya adalah tunangan dari Ed, bos di kantor itu.
“Blair, tugas kamu sudah di acc sama Pak Ed,” kata Pak Han seraya tersenyum.
“Terima kasih banyak, Pak Han,” ucapnya.
“Bilang makasih sama calon suami sana,” ujarnya seraya terkekeh.
“Bapak ih sukanya godain terus,” ucapnya.
“Lah kok godain sih, betulan kan.”
“Jangan bawa-bawa hubungan pribadi dong, Pak.”
Han tertawa, “Bercanda, Blair. Oh ya, kamu tahu kan kalau hari ini Pak Ed ke luar kota?”
Wajah Blair tampak bingung, “Hah? Ke luar kota, Pak?” tanyanya.
Han mengangguk, “Baru aja dia pergi. Tadi mampir sebentar ke kantor, terus langsung pergi lagi. Coba kamu hubungi beliau, mungkin dia lupa memberikan kabar.”
^_^
Ed tersenyum kepada beberapa orang yang menyambutnya ketika turun dari mobil. Baginya, semua ini cukup berlebihan. Karena faktanya, ia hanyalah tamu biasa yang tidak begitu penting, posisinya ialah bos perusahaan sekaligus dosen di kampus.
“Selamat datang,”
“Terima kasih atas sambutannya,”
Ed ditunjukan untuk masuk ke sebuah ruangan dengan pintu berbentuk ukiran khas Jawa kuno. Pintu pun terbuka ketika pemandunya mengatakan sesuatu pada seseorang di balik pintu. Setelah itu, Ed diminta untuk segera masuk.
“Ed,” panggilan dengan suara lembut itu menyeruak di dalam telinganya.
“Salma,” panggilnya diiringi senyum.
Salma ikut tersenyum, “Apa kabar, Ed? Sudah lama ya kita tidak bertemu, kalau tidak salah sekitar 15 tahun.”
Ed menganguk, “Hhhmm, how are you?” tanya pria itu.
“Baik, tapi sekarang lebih baik.” Salma menjawab dengan senyuman.
“Kok bisa kebetulan?” tanya Ed.
Salma tertawa, mempersilahkan Ed untuk duduk. “Kita gak akan pernah tahu keajaiban, Ed. Kebetulan aku mengelola resort ini dan you know lah, Daddy itu paling gak suka resort nya ini dikelola sama orang asing.”
Ed menganguk, “Resort kamu keren juga, kayaknya keren nih kalau aku booking selama beberapa hari.”
Salma tertawa, “Aduh Ed, tapi makasih ya atas pujiannya. Jadi, sebenarnya, dulu style ini gak kayak gini, tapi sengaja aku ubah biar kece. By the way, kamu booking buat apa?”
Ed tersenyum, “Acara nikahan aku,” jawabnya.
Rona kemerahan di pipi Salma memudar, “Kamu mau nikah?” tanyanya.